- Oktober 13, 2022
- Posted by: Astri
- Categories: Artikel, Trubus Mitra
Toko Trubus dipercaya Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan menjalankan program rehabilitasi hutan dan daerah aliran sungai (DAS) yang menjadi lahan kritis di kawasan Suaka Margasatwa Bentayan, Sumatera Selatan. Direktur Operasional Trubus Mitra Swadaya, Udi Yuswanto mengungkapkan, rehabilitasi DAS ini dilakukan sebagai upaya pemulihan dan perlindungan lingkungan yang bertujuan memberikan manfaat untuk pemulihan dan kelestarian kawasan hutan, serta kegiatan pembangunan ekonomi masyarakat setempat.
“Kegiatan ini melibatkan 5 kelompok tani dengan total sekitar 160 orang petani. Petani merupakan warga lokal dan pendatang yang bermukim di sekitar lokasi. Sejak tahun 2019, kami mendampingi mereka melalui beragam kegiatan seperti pembibitan, penanaman hingga perawatan tanaman. Kami juga melakukan edukasi kepada masyarakat agar mereka dapat memanfaatkan lahan untuk ditanami tanaman hortikultura hingga tanaman obat keluarga (toga) yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari,” demikian disampaikan Udi melalui pesan singkatnya, Jumat (7/10/22).
Pihaknya berharap, rehabilitasi DAS Musi di kawasan Suaka Margasatwa Bentayan ini dapat memberikan manfaat bagi banyak orang, salah satunya menghasilkan carbon trade dan menjadi plasma nutfah kehutanan.
Hal senada diungkapkan, Project Manager Toko Trubus untuk rehabilitasi DAS Musi di kawasan Suaka Margasatwa Bentayan, Sigit P. Herwanto, menjelaskan, rehabilitasi DAS Musi dilakukan di lahan kritis seluas 195 hektare melalui penanaman kembali 1.100 pohon per hektare.
“Toko Trubus dipercaya untuk mengembalikan fungsi lahan sebagai daerah tangkapan air hujan di sistem DAS Musi melalui penanaman pohon kembali. Kami membantu memperkaya jenis tanaman yang ada di Suaka Margasatwa Bentayan sebagai bank plasma nutfah tanaman endemik,” kata Sigit di Depok, Jawa Barat, (4/10/22).
Menurutnya, penanaman kembali ini bertujuan untuk melindungi kawasan hutan dari bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang kerap terjadi pada musim kemarau. Melalui program ini, pihak Suaka Margasatwa Bentayan akan melibatkan masyarakat untuk pemeliharaan tanaman di kawasan DAS Musi. Jenis tanaman yang akan ditanam di 195 hektare lahan kritis DAS Musi meliputi pulai, tembesi, jelutung, meranti, durian, merawan, dan jenis tanaman lainnya. Total terdapat 13 jenis tanaman.
“Mulai dari tahap awal penanaman, Toko Trubus akan melakukan perawatan tanaman di DAS Musi selama 3 tahun sejak 2019, di luar waktu penanaman. Saat ini sudah di tahap penilaian akhir oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK),” ujar Sigit.
Toko Trubus bertangung jawab penuh atas pengelolaan lahan, mulai dari mekanisasi dan penggunaan herbisida, jarak tanam, lubang tanam, pengajiran, pemupukan, hingga pengendalian pengelolaan hama terpadu (PHT). Sebagai informasi, kegiatan rehabilitasi DAS Musi di Suaka Margasatwa Bentayan, Sumatera Selatan ini terlaksana atas inisiasi Balai Pengendalian Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Musi, Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Selatan (Dishut Sumsel), Balai Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Selatan (BKSDA Sumsel), Polri, Komando Rayon Militer (Koramil), hingga Pemerintah Desa Bentayan, Tungkal Jaya, dan Banyuasin.