Membangun Kemandirian Ekonomi Melalui Pendidikan Pertanian

Sebagai lembaga pendidikan Islam di Indonesia, pesantren memiliki potensi besar untuk berperan dalam pengembangan agripreneur baru. Seperti yang telah dijalankan oleh Koperasi Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Al-Ittifaq menjadi basis pengembangan agripreneur baru melalui pendidikan pertanian sekaligus memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar. Dalam mengintegrasikan pendidikan pertanian di dalam pesantren, para santri memperoleh pengetahuan dan keterampilan di bidang agribisnis.

“Al-Ittifaq menggabungkan ajaran agama dengan keterampilan pertanian modern, membekali para santri dengan pengetahuan dan nilai-nilai yang diperlukan menjadi agripreneur sukses,” kata Direktur Medco Grup, Budi Basuki, dalam kunjungannya bersama Bina Swadaya ke Kopontren Al-Ittifaq, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Selasa (16/5/23).

Sebagai Pesantren yang menerapkan pemberdayaan ekonomi melalui sistem pertanian terintegrasi Budi Basuki mengapresiasi inisiatif tersebut. Menurutnya, percontohan sistem pertanian dan peternakan yang dikembangkan Kopontren Al-Ittifaq ini perlu disebarluaskan ke seluruh Indonesia, terutama ke Indonesia Timur.

Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Eksekutif Bina Swadaya, Emilia Setyowati mengungkapkan bahwa pemberdayaan yang dibekali kepada para santri Al-Ittifaq dapat menjadi role model bagi pesantren-pesantren dan lembaga pendidikan lain untuk mengikuti jejak yang sama.

“Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi lembaga pendidikan dan masyarakat dalam memanfaatkan potensi pesantren sebagai pusat pembinaan agripreneur baru yang berkontribusi pada pengembangan sektor pertanian dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” jelas Emilia.

Salah seorang Pengurus Kopontren Al-Ittifaq, Ustadz Wandi menjelaskan, pemasaran produk pertanian yang dihasilkan Kopontren Al- Ittifaq ini terserap dengan baik. Produk-produk pertanian tersebut bahkan telah masuk ke salah satu supermarket skala besar.

“Alhamdullilah, produk-produk pertanian yang dihasilkan terserap dengan baik dan mampu memenuhi permintaan pasar,” ujar Ustadz Wandi.

Sebagai informasi, Medco Foundation bersama Yayasan Bina Swadaya melakukan kunjungan kerja ke area pertanian Koperasi Pondok Pesantren (Kopontren) Al-Ittifaq, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Kunjungan dimulai dari area pertanian yang ditanami sejumlah komoditas utama seperti cabai, wortel, terong, hingga berbagai sayuran hijau, area green house yang ditanami stroberi, jeruk dekopon, hingga buah tin. Selain pertanian, terdapat percontohan peternakan sapi, domba, dan budidaya ikan. Kunjungan berakhir di gudang penyimpanan produk tani (Warehouse).

Kopontren Al-Ittifaq sebagai salah satu koperasi mitra dari Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM) yang telah mendapat pembiayaan dana bergulir dengan prinsip syariah sebesar Rp18,3 miliar sejak 2020.

Kopontren Al-Ittifaq didukung rantai pasok pangan produksi pertanian dari 37 pontren di Jawa Barat, 26 pontren di Lampung, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, yang menghasilkan 126 varietas komoditas unggulan yang didistribusikan ke modern market, hotel, restoran, hingga catering.



Tinggalkan Balasan