- Maret 29, 2021
- Posted by: AstriSO93
- Categories: Cerita Dampingan, Gerakan Revitalisasi Desa, Keuangan Mikro, Peristiwa
Gerakan Revitalisasi Desa (GRD) yang dilakukan Bina Swadaya di Kabupaten Batang, Jawa Tengah selama dua tahun sejak April 2016 sampai Februari 2018 bertujuan membangun desa mandiri, maju dan berkelanjutan. Salah satu yang dilakukan adalah pembentukan Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM). Melalui pembentukan KSM, Bina Swadaya berupaya membangun sistem keuangan mandiri untuk pelayanan usaha mikro. Koperasi Maju Mulia Mandiri menjadi bukti kesuksesan program GRD yang dilakukan Bina Swadaya di Kabupaten Batang.
“Atas dampingan dari Bina Swadaya, Koperasi Maju Mulia Mandiri terbentuk pada akhir 2017 dengan jumlah anggota awal sebanyak 50 orang,” kata Ketua Koperasi Maju Mulia Mandiri, Rumanah dalam diskusi publik Bincang-Bincang Wisma Hijau yang mengusung topik “Peran Pelaku Perubahan dalam Pemberdayaan Masyarakat Desa, yang digelar secara daring, Jumat, 12 Maret 2021.
Pada awal pembentukan koperasi, Bina Swadaya banyak mendapat kendala di lapangan, mulai dari adanya keraguan baik dari masyarakat maupun pemerintah desa. Hal tersebut dibenarkan Rumanah. Menurutnya saat itu, para pengurus hingga pemerintah daerah merasa ragu dan pesimis akan keberadaan koperasi mampu bertahan dan diterima oleh masyarakat. Ditambah dengan adanya pandangan bahwa koperasi hanya akan memperkaya pengurus sehingga diprediksi tidak akan bertahan lama.
Kondisi ini tak membuat Bina Swadaya mundur. Melalui pendampingannya, Bina Swadaya terus memberikan pemahaman dan pengertian mengenai manfaat koperasi yang sebenarnya kepada masyarakat.
“Karena mendapat keyakinan dan terus dimotivasi, akhirnya kami sepakat untuk mencoba membentuk koperasi yang kami beri nama Maju Mulia Mandiri melalui rapat anggota yang dilakukan di Balai Desa Karang Tengah,” ungkap Rumanah.
Kehadiran koperasi di Desa Karang Tengah, Kecamatan Subah, Kabupaten Batang, kini dirasakan manfaatnya oleh masyarakat karena terbukti membantu usaha-usaha kecil mereka, terutama untuk bantuan pinjaman modal. Rumanah mengatakan, keberadaan koperasi di desanya membuat masyarakat memiliki akses modal untuk mengembangkan usaha menjadi lebih mudah. Selain itu, koperasi juga menawarkan bunga yang lebih rendah.
Jumlah anggota Koperasi Maju Mulia Mandiri sampai saat ini tercatat sebanyak 112 orang, yang terdiri atas 79 orang perempuan dan 33 orang laki-laki. Untuk keikutsertaan dalam koperasi, Rumanah mengatakan, setiap anggota diwajibkan untuk memiliki simpanan pokok sebesar Rp50.000 dan simpanan wajib sebesar Rp10.000 per bulannya.
“Saat ini kami mampu mengelola keuangan anggota hingga lebih dari Rp91 juta yang kami putarkan melalui pinjaman ke anggota dengan bunga yang kami sepakati, yakni sebesar satu persen dengan sistem pembayaran mingguan,” tutur Rumanah.
Selain itu, Koperasi Maju Mulia Mandiri juga mengalokasikan dana untuk sosial sebesar 10 persen. Dana sosial tersebut akan diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Dana sosial itu disalurkan kepada takmir masjid setiap bulan Muharram pada kalender Islam.