Kesetaraan Gender dalam Rantai Pasok Pertanian

Isu kesetaraan gender menjadi salah satu poin dalam tujuan pembangunan berkelanjutan/ Sustainable Development Goals (SDGs). Bahkan, isu ini juga menjadi prioritas utama Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Presiden Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden (Perpres) SDGs Nomor 59 Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) kesetaraan gender yang tercantum dalam tujuan ke-5 yang berbunyi “Mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan perempuan”.

Kesetaraan gender dapat dicapai dengan mengurangi kesenjangan antara perempuan dan laki-laki dalam mengakses dan mengontrol sumber daya, berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan proses pembangunan, serta mendapatkan manfaat dari kebijakan dan program pembangunan.

Nur Fajrina, Seed Research Manager PT East West Indonesia (EWINDO), mendukung kesetaraan gender di rantai pasok pertanian. Rina mengungkapkan, perusahaan penyedia benih ini serius dalam melakukan kegiatan meningkatkan pemberdayaan perempuan, khususnya di sektor hortikultura.

Baginya, kesetaraan gender artinya perempuan memiliki tingkatan dan kedudukan yang sama, tidak lebih tinggi atau lebih rendah antara satu dan lainnya. Stigma yang membuat ketidaksetaraan terjadi karena pemberian akses, partisipasi, dan kontrol yang tidak seimbang bagi perempuan. Kondisi ini bisa terjadi karena adanya perbedaan budaya ataupun stigma dari pola pikir masyarakat. Meski demikian, Rina menilai tren kesetaraan gender semakin membaik.

“Kami melakukan pemberdayaan perempuan di rantai pasok yang terbagi menjadi beberapa bagian mulai dari pemasok benih (mitra produksi), agroindustri, petani produsen sayuran (pedagang), hingga konsumen,” kata Rina dalam acara Bincang-Bincang Wisma Hijau bertema ‘Peran dan Tantangan Perempuan di Rantai Pasok Pertanian Indonesia’, Selasa (11/10/22).

Sebagai mitra produksi pemasok benih, perusahaannya tidak membuat perbedaan dalam melakukan kerja sama antara perempuan dan laki-laki. Walaupun diakui Rina, proporsi laki-laki jauh lebih banyak daripada perempuan yang hanya sekitar 20–25%.

Namun, dalam proses produksi perusahaan penyedia benih ini menyerap lebih dari 30 ribu pollinator. Pollinator merupakan pekerjaan spesifik yang dilakukan perempuan. Di mana pekerjaan ini membutuhkan ketelitian pada prosesnya sehingga perempuan dengan tingkat kehati-hatian tinggi dipilih untuk mengelola bidang pekerjaan tersebut.

Diakuinya, terdapat permasalahan yang masih dihadapi, di mana ketertarikan perempuan sebagai seed grower masih cenderung rendah. Berbagai upaya pun dilakukan untuk meningkatkan ketertarikan perempuan sebagai seed grower melalui pelatihan.

Sebagai agroindustri, perusahaan penyedia benih ini memiliki beragam support system yang meliputi fasilitas, regulasi aturan jam kerja, standar salary, serta akses terhadap teknologi, edukasi, dan profesional asosiasi yang sangat terbuka sehingga semua perempuan memiliki kesempatan yang sama untuk terlibat dalam pengambilan keputusan.

“Kami berupaya untuk lebih banyak merangkul perempuan serta dapat memberikan akses informasi, teknologi, dan pembelajaran sehingga mereka dapat meningkatkan produktivitas. Jika semua dilakukan, mereka akan lebih mudah berkembang dan menjadi role model untuk perempuan lain,” tutur Rina.

Sementara itu, dari sisi konsumen, perusahaan penyedia benih ini juga ikut terlibat dalam dalam edukasi seputar pola hidup sehat melalui konsumsi sayuran, di mana perempuan menjadi tulang punggung food system dalam keluarga.

“Keterlibatan perempuan di berbagai bidang sudah terlihat nyata dan semakin baik. Banyak perempuan yang berpendidikan tinggi di sektor formal dan juga perempuan petani kini banyak memposisikan diri sebagai pembuat lapangan kerja. Akses yang luas akan semakin memperbesar kontribusi perempuan di segala bidang. Kami terus berkomiten dan konsisten dalam bekerja sama dengan stakeholder dan mitra dalam pengembangan pemberdayaan perempuan, terutama rantai pasok sayuran dari hulu ke hilir,” tutup perempuan yang tergabung dalam Meryl William Fellows.



Tinggalkan Balasan