Tumbuh dan Berkembang Bersama Toko Trubus dengan Menjadi Agripreneur

Toko Trubus yang telah hadir selama lebih dari 38 tahun, berkomitmen untuk terus menyediakan beragam sarana dan prasarana produk pertanian. Produk-produk yang ditawarkan pun berkualitas unggulan serta telah lulus standarisasi kelayakan. Setiap produk yang disediakan Toko Trubus berasal dari mitra tepercaya yang telah didampingi untuk menghasilkan standar produk yang disepakati.

Untuk memperluas jangkauan produk yang disediakan, selain bekerja sama dengan pabrik, Toko Trubus turut menggandeng para agripreneur untuk menjadi mitra dan berfokus menghasilkan produk-produk untuk Toko Trubus. Untuk mendapatkan kualitas produk terbaik, para mitra dibina, dibimbing, dan difasilitasi agar mampu memenuhi standar produk layak jual oleh Toko Trubus.

Iming, salah satu mitra Toko Trubus yang memproduksi beragam bibit tanaman buah, merasakan dampak yang luar biasa pada perkembangan usahanya setelah didampingi secara langsung oleh Toko Trubus. Pria asal Majalengka, Jawa Barat ini, sudah 15 tahun menjalin bekerja sama dengan Toko Trubus sebagai pemasok bibit tanaman buah.

“Banyak hal yang saya dapatkan setelah menjalin kerja sama dengan Trubus. Trubus selalu hadir dalam setiap perkembangan usaha Fadilah Jaya Tani hingga saat ini,” kata Iming, Pemilik Fadilah Jaya Tani, dalam Bincang-Bincang Wisma Hijau dengan tema ‘Menjadi Agripreneur Sukses’ yang dilaksanakan secara virtual, Selasa (22/3).

Perjumpaannya dengan Toko Trubus menjadi titik awal perjalanan Iming menjadi pengusaha. Berkat dukungan permodalan hingga bimbingan teknis yang diberikan Toko Trubus kini Iming sukses menjadi pengusaha pembibitan tanaman buah yang mampu menghasilkan puluhan ribu bibit tanaman. Dalam setiap siklus produksi, dirinya mampu menproduksi 10 ribu bibit jeruk dan 15 ribu bibit mangga. Pada periode 2021–2022, ia melakukan pengiriman bibit ke Toko Trubus sebanyak 31 ribu bibit dengan nilai transaksi lebih dari Rp880 juta.

“Saat ini saya dibantu langsung oleh istri, kerabat dan beberapa pekerja untuk memproduksi bibit tanaman buah yang rutin dikirim ke Toko Trubus. Berkat usaha ini, saya bisa buka lapangan pekerjaan untuk teman-teman yang memang membutuhkan pekerjaan. Bahkan, berkat bantuan Dinas Pertanian dan dampingan dari Toko Trubus, sebanyak 5 jenis tanaman yang saya hasilkan sudah tersertifikasi,” ujar Kang Iming.

Pemilik UD Ondo yang juga mitra pemasok media tanam ke Toko Trubus, Rosdiana, mengaku, Toko Trubus memiliki peranan besar dalam perkembangan usaha media tanam yang ia geluti bersama dengan Hendrik—mendiang suaminya.

Ia bersama sang suami memulai usaha di bidang pertanian, khususnya memproduksi media tanam dimulai sejak 2003 yang berawal dari pembibitan bunga mawar. Setelah bertemu dengan Toko Trubus serta dibekali pemahaman, sang suami—Hendrik kemudian mulai mengembangkan produk media tanam, mengingat potensinya yang cukup besar.

“Setelah 19 tahun bekerja sama dengan Toko Trubus, kini kami memiliki 15 pekerja yang mayoritas adalah masyarakat di sekitar sini. Bapak itu jiwa sosialnya tinggi, Bapak bahkan merangkul seseorang yang dahulu maling menjadi karyawannya agar ia mendapat rezeki yang baik. Bapak ingin usahanya berdampak positif bagi orang-orang di sekitarnya. Bapak membina mereka dan memberikan kepercayaan kepada mereka untuk membantu usaha kami. Sekarang setelah bapak meninggal satu tahun lalu, mereka masih setia membantu usaha ini karena terus mengingat kebaikan bapak,” ungkap Rosdiana.

Diakui Rosdiana, bahkan dahulu, ketika sang suami terkendala permodalan, Toko Trubus membantu memberikan modal agar produksi media tanamnya terus berjalan. Dirinya pun berharap, ke depan dapat terus bekerja sama dengan Trubus meski sang suami telah tiada.

“Kalau dulu, Bapak kekurangan modal Trubus membantu modal berapa pun yang dibutuhkan. Prosesnya juga sangat mudah dan cepat. Saya sangat bersyukur sepeninggal Bapak, usaha kami masih lancar. Standarisasi yang ditetapkan di Trubus membuat kami mudah menyuplai media tanam ke tempat lain, salah satunya ke PT Freeport,” tutupnya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Sardi. Pria yang sebelumnya adalah staf HRD di Pekan Raya Jakarta ini, memutuskan keluar dari pekerjaannya dan memulai usaha media tanam berkat perjumpaannya dengan Toko Trubus pada 2010.

Pemilik UD Mekar Jaya ini mengaku perjalanannya menjadi pengusaha media tanam hias bukan tanpa halangan. Karena keterbatasan modal, awalnya Sardi hanya memasok bahan baku media tanam hias. Namun, setelah bertemu dengan Toko Trubus, serta diberi pendampingan dan permodalan, Mekar Jaya akhirnya memproduksi sendiri media tanam hias.

“Sebelum bekerja sama dengan Trubus, permasalahan terbesar saya adalah pemasaran. Namun, setelah kami bekerja sama, karena permintaan dari Trubus sangat banyak, saat ini saya hanya fokus memenuhi permintaan rutin dari Toko Trubus,” ungkapnya.

Sehari-hari Sardi dibantu oleh dua anaknya dan 3 orang kerabatnya karena ia ingin fokus memberdayakan keluarganya. Hal ini karena keluarganya-lah kelak yang akan melanjutkan usahanya tersebut.

“Saya ingin nantinya anak-anak sayalah yang melanjutkan usaha ayahnya. Anak-anak saya beri pemahaman mulai dari persiapan bahan baku, cara memproduksi, proses pengemasan produk, hingga pengiriman produk. Saya mengajarkannya dari bawah,” ungkapnya.



Tinggalkan Balasan