Tingkatkan Kesiagaan, TBS Gelar Pelatihan Penggunaan Alat Pemadam Api Ringan

Dalam meningkatkan pengetahuan, pemahaman sekaligus melatih para karyawan untuk tanggap apabila terjadi kebakaran di lingkungan tempat kerja, Trubus Bina Swadaya (TBS) melaksanakan Pelatihan Penggunaan Alat Pemadan Api Ringan (APAR) di Kampus Diklat Bina Swadaya, Rabu (25/8). Pelaksanaan Pelatihan APAR dilaksanakan oleh Pokja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) TBS. Pada kegiatan tersebut, para peserta berlatih menggunakan APAR berbahan dry powder dan CO2.

“Hari ini Pokja K3 TBS mengajak rekan-rekan TBS berlatih menggunakan APAR dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Kegiatan ini dilakukan dalam rangka pengendalian risiko yang berkaitan dengan kegiatan kerja untuk menciptakan lingkungan yang aman dan sehat,” tutur Ketua Pokja K3 TBS, Anang Arifin, di sela-sela Pelatihan Penggunaan APAR yang dilaksanakan di Kampus Diklat Bina Swadaya, Depok, Rabu (25/8).

Pelatihan ini diharapkan dapat menumbuhkan kepedulian rekan-rekan TBS terhadap keamanan dan keselamatan di tempat kerja. Melalui pelatihan ini, Pokja K3 berharap pegawai yang telah mendapat pelatihan pencegahan pemadaman kebakaran menggunakan APAR memiliki pengetahuan serta kemampuan untuk memahami konsep jika terjadi kebakaran.

Dalam pelatihan tersebut lanjut Anang, rekan-rekan TBS diharapkan mampu mengembangkan sistem manajemen tanggap darurat dan manajemen pencegahan kebakaran yang baik. Dengan begitu, apabila terjadi kebakaran di tempat kerja, dapat cepat ditanggulangi sehingga tidak terjadi kepanikan yang justru berakibat buruk.

“Kegiatan ini dilakukan karena bahaya dan risiko kebakaran ada di sekeliling kita. Mengetahui jenis bahaya dan tingkat risiko di lingkungan kerja adalah kunci utama untuk dapat mengendalikan bahaya agar tidak menjadi malapetaka atau kecelakaan yang tidak diinginkan,” ungkap Anang melanjutkan.

Pada kesempatan yang sama, Staf Koperasi Bina Swadaya Nusantara (KBSN) Ammar Hisbulloh mengapresiasi pelatihan APAR di lingkungan kerja TBS. “Hari ini kami mendapat pelatihan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR). Pelatihan penggunaan APAR sangat penting bagi setiap perusahaan karena risiko kebakaran bisa terjadi kapan saja. Dengan melakukan pelatihan APAR, setidaknya kita jadi lebih tahu bagaimana cara memadamkan api dengan benar,” tuturnya.

Berkaitan dengan sistem manajemen keselamatan kebakaran di tempat kerja, terdapat tiga hal yang harus dilakukan oleh manajemen gedung, yakni membentuk struktur organisasi pemadam kebakaran untuk menentukan tugas dan fungsi masing-masing, menunjuk petugas yang akan menangani pemadaman api, dan melatih petugas yang ditunjuk dengan baik. 

“Pada kondisi darurat, harus jelas siapa melakukan apa, siapa yang harus bertugas menelepon pemadam kebakaran, memandu para pegawai ke luar gedung dan sebagainya. Ini harus diatur,” ujar Siska Harmawaty, staf Sekretariat Yayasan Bina Swadaya yang juga turut mengikuti pelatihan pemadaman kebakaran.

Sementara itu, staf Bina Swadaya Konsultan, Valens Prana, menyebutkan, pelatihan ini sangat penting bagi seluruh pegawai Trubus Bina Swadaya Grup. Dirinya mengakui, ada banyak faktor yang bisa mempercepat terjadinya kebakaran, bahkan ledakan.

“Faktor-faktor tersebut penting dan perlu diperhatikan penghuni gedung. Karena pada kenyataannya, upaya pencegahan kebakaran akan lebih mudah dan murah daripada menanggulanginya. Sehingga pelatihan ini dirasa sangat penting,” tutupnya. (Astri)