Pembudidaya Jamur Tiram Desa Sukadamai, Bimbingan Tim Jonggol PINTAR

Asep Mardi, Pemuda Desa Berdayakan Masyarakat dengan Bisnis Jamur
Asep Mardi turut memberdayakan perempuan warga sekitar untuk membantu usaha budidaya jamur tiram

Previous
Next

Asep Mardi, pemuda asal Desa Sukadamai ini bergelut dengan usaha budidaya jamur sejak 2012. Namun, usahanya tak berlangsung lama, gagal. Didorong keinginan yang kuat untuk membantu meningkatkan perekonomian para perempuan, warga Kampung Cimenyan, Desa Sukadamai, Kecamatan Sukamakmur, Jonggol, Jawa Barat, membuat kepercayaan diri Kang Asep untuk memulai bisnis budidaya jamur tiram, kembali.

Setelah rehat sejenak sambil mengumpulkan modal, pada 2017 dirinya kembali bergelut di bisnis budidaya jamur tiram.

“Saya memberanikan diri memulai bisnis jamur tiram lagi dengan modal awal Rp6 juta tahun 2017,” kata Kang Asep.

Dengan modal sebesar Rp6 juta, Kang Asep mampu membuat 5.000 baglog. Dari 5.000 baglog, dirinya berhasil menghasilkan jamur tiram hingga 1,8 juta ton dengan omzet Rp18 juta. Dari sini semangat Kang Asep untuk mengembangkan usaha budidaya jamur tiram semakin besar.

Dari omzet yang didapat, Kang Asep membuat kumbung/rumah jamur, agar bisa memproduksi baglog lebih banyak lagi, dengan meminjam modal sebesar Rp10 juta kepada rekannya, Asep kembali membuat 5.000 baglog. Dalam kurun waktu 2,5 bulan, Kang Asep mampu melunasi pinjaman tersebut.

Di tengah perjalanan, Dewi Fortuna seolah berpihak padanya, Kang Asep bertemu dengan Tim Jonggol PINTAR yang digagas oleh Bina Swadaya Konsultan (BSK). Dari situ tim Jonggol PINTAR menginvestasikan 10.000 baglog kepada Kang Asep.

Tak sendirian, Kang Asep mengajak ibu-ibu di sekitar tempat tinggalnya untuk ikut membudidayakan jamur agar produktif dan memiliki pekerjaan sampingan.

Berkat usaha ini, dirinya tak hanya bisa menciptakan lapangan pekerjaan kepada warga sekitar, tapi juga mampu memenuhi kebutuhan hidup dan menambah penghasilan.

Melalui Program Inisiatif Inklusif dan Terpadu Jonggol PINTAR, BSK memberikan pendampingan dan pelatihan pembukuan serta manajemen usaha kepada Kang Asep. Kang Asep juga difasilitasi pembuatan website bisnis dengan nama Jamur Semar.

Adanya website, membuat pesanan baglog Kang Asep menjadi lebih meningkat. Bahkan, kini dirinya juga kerap menerima pesanan baglog dari luar kota.

“Berkat bantuan dari Bina Swadaya Konsultan, usaha budidaya jamur tiram ini bisa membantu masyarakat sekitar, khususnya masyarakat kurang mampu untuk menambah penghasilan,” tutur Asep.