Menginspirasi Generasi Muda Melalui Kuliah Umum Pertanian Organik

Sektor pertanian organik semakin berkembang pesat, didorong oleh inovasi teknologi, meningkatnya kesadaran akan praktik ramah lingkungan, serta kebutuhan akan ketahanan pangan global semakin memperkuat daya saing sektor ini. Dalam upaya membekali mahasiswa dengan wawasan mendalam tentang tren ini, Emilia Setyowati, Vice President IFOAM Asia sekaligus Sekretaris Eksekutif Bina Trubus Swadaya, memberikan kuliah umum dalam mata kuliah Business Plan II kepada mahasiswa semester empat Universitas Bina Nusantara (Binus) Alam Sutera, Selasa (11/3/25).

Sebagai dosen tamu, Emilia menekankan bahwa pertanian organik bukan hanya sebagai tren, melainkan solusi atas tantangan global seperti krisis pangan dan degradasi lingkungan. Melalui diskusi interaktif, ia mengajak mahasiswa untuk memahami bagaimana pertanian organik mengombinasikan tradisi, inovasi, dan sains untuk menciptakan sistem pertanian yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

“Pertanian organik bukan hanya soal menghasilkan produk bebas bahan kimia, tetapi juga bagaimana kita menjaga keseimbangan ekosistem dan meningkatkan kesejahteraan petani,” ujar Emilia dihadapan para mahasiswa.

Ia juga membahas berbagai peluang yang bisa dimanfaatkan generasi muda di sektor ini, mulai dari inovasi dalam rantai pasok, pemasaran digital, hingga pengembangan produk bernilai tambah. Meskipun pertanian menghadapi tantangan seperti krisis pangan dan kompleksitas distribusi, Emilia menegaskan bahwa setiap tantangan selalu hadir bersama peluang. Mahasiswa sebagai agen perubahan memiliki peran penting dalam menciptakan solusi inovatif bagi sektor ini.

Kuliah umum ini disambut antusias oleh mahasiswa yang aktif berdiskusi, menunjukkan besarnya minat generasi muda terhadap pengembangan pertanian organik. Sebagai penutup, Emilia mendorong mereka untuk terjun langsung ke pertanian organik dan memanfaatkan peluang yang ada. Sebab, di tangan merekalah masa depan pertanian berkelanjutan akan terwujud.

Kuliah umum ini tidak hanya membuka wawasan baru bagi para mahasiswa Binus, tetapi juga menginspirasi mereka untuk melihat pertanian organik sebagai peluang besar di masa depan. Siapa tahu dari ruang kuliah ini akan lahir agripreneur-agripreneur muda yang siap membawa perubahan pertanian berkelanjutan.



Tinggalkan Balasan