Mamasuki 2021, Trubus Bina Swadaya Bangkit dari Pandemi Covid-19

Di tengah gempuran pandemi Covid-19 yang masih melanda tanah air, Trubus Bina Swadaya yakin bangkit di tahun 2021. Hal ini disampaikan Ketua Pengurus Yayasan Bina Swadaya Bayu Krisnamurthi dalam diskusi awal tahun yang digelar secara daring bersama seluruh keluarga besar TBS, Rabu 6 Januari 2021.

Diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya dan dilanjutkan dengan menyanyikan Mars Bina Swadaya, keluarga besar TBS yang berada di Kantor Graha Bina Swadaya berdiri dan bernyanyi bersama dengan penuh hikmat.

Pada pertemuan awal tahun tersebut, Bayu Krisnamurthi bercerita bahwa tahun 2020 menjadi tahun yang luar biasa. Pada awalnya kita memulai tahun 2020 dengan usaha untuk melakukan transformasi organisasi sesuai dengan arahan Pembina Yayasan Bina Swadaya, tetapi baru sebulan berjalan, kita dikejutkan kabar hadirnya penyakit yang luas biasa, yang kemudian diakui dunia menjadi wabah yang melanda seluruh dunia, pandemi Covid-19.

Situasi ini memengaruhi seluruh kehidupan, bukan hanya di Bina Swadaya, bukan hanya di Indonesia, tapi di seluruh dunia. “Bisa melewati tahun 2020 dengan tetap kuat dan sehat di tengah situasi yang sedemikian berat dan sulit, kita lagi-lagi harus bersyukur. Alhamdullilah kita bisa mengambil pelajaran yang sangat berharga yang harus kita bawa di tahun 2021 ini,” ujar pria yang pernah menjabat sebagai Wakil Meteri Pertanian dan Perdagangan ini.

Tahun 2020 telah menempa kita dan memberi pelajaran betapa pentingnya untuk memiliki kemampuan keterampilan bersabar. Pelajaran yang sangat berharga di tahun 2020 menurutnya adalah kedisiplinan. Ia berkata, menghadapi Covid-19 sebenarnya tidak sulit asalkan kita disiplin, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, mengonsumsi makanan sehat, tidur cukup, tidak stres, berjemur, berolahraga, dan juga rutin mengonsumsi vitamin.

“Itu adalah hal-hal yang sebenarnya tidak ada Covid-19 harusnya juga kita lakukan. Jadi disiplin dan ikhtiar untuk hal-hal yang sederhana ternyata sangat penting. Ini harus kita bawa terus di tahun 2021,” ujarnya.

Pelajaran selanjutnya menurut Bayu adalah peduli. Menurutnya, ternyata kita sangat membutuhkan perhatian dan kepedulian kepada teman-teman kita, dengan kita memakai masker merupakan suatu tindakan kepedulian kepada orang lain.

“Kita tidak tahu apakah kita membawa virus atau tidak. Peduli kepada orang lain, saling menyapa, menanyakan kabar keluarga, saling membantu, itu adalah pelajaran berharga sekali di tahun 2020,” tegasnya.

Pelajaran lain diakui Bayu adalah, kita harus meletakkan prioritas yang berbeda, baik itu prioritas terhadap kesehatan, keluarga dan terhadap kebersamaan.

Di tahun 2021, menurut Bayu adalah tahun penuh kesempatan. Semua ingin bangkit. Tahun 2021 Trubus Bina Swadaya bangkit. Bayu mengatakan, kita harus tetap menjaga kepedulian kita terhadap masyarakat, warga sekitar, yang tampaknya jauh tidak seberuntung kita. Banyak saudara-saudara di sekeliling kita yang jatuh miskin akibat Covid-19, banyak saudara-saudara kita yang kehilangan pekerjaan, banyak warung/toko yang berhenti, tidak bisa menjual berbulan-bulan, atau keluarga-keluarga yang kesulitan karena anak-anaknya harus sekolah daring dan ini membutuhkan biaya.

“Trubus Bina Swadaya harus bangkit, supaya kita bisa menolong orang lain. Kita harus bangkit supaya Bina Swadaya lebih bisa memberikan manfaat untuk masyarakat,” tutup Bayu.

Dirinya menegaskan bahwa di tahun ini, Trubus Bina Swadaya menetapkan target yang sangat jelas. Tahun ini kita menargetkan 21.000 orang yang akan menerima manfaat dari kegiatan Trubus Bina Swadaya.

“Kita harus bisa memastikan dan mengetahui 21 ribu orang ini betul-betul menerima manfaat. Tetap semangat untuk bisa lebih produktif di tahun ini,” ungkapnya menambahkan.

Pada kesempatan tersebut, Bayu Krisnamurthi juga mengajak keluarga TBS untuk menyampaikan aspirasi dan harapannya untuk menyongsong 2021 yang lebih baik. Bimo Dwi Putro dari Sekretariat Yayasan Bina Swadaya turut menyampaikan aspirasinya. Dirinya berharap di tahun 2021 ini, Trubus Bina Swadaya mampu menyentuh, membantu dan menginspirasi lebih banyak orang, terutama kaum milenial.

“Perlu kita sadari bersama, yang Bina Swadaya lakukan selama ini belum banyak yang fokus ke kaum milenial, sehingga yang ditakutkan adalah Bina Swadaya menjadi tidak relevan di masa sekarang ini. Saya berharap agar Bina Swadaya menjadi terus relevan di segala jenjang usia, terutama bagi kaum milenial,” ucap Bimo menyampaikan harapannya.

Pada kesempatan yang sama, Pendiri Yayasan Bina Swadaya, Bambang Ismawan juga menyampaikan arahannya kepada keluarga besar Trubus bina Swadaya. Diawali dengan mengungkapkan “Salam Pancasila” kata yang selalu diucapkannya, dirinya berhasil membangkitkan semangat seluruh keluarga besar TBS.

“Siapa Bina Swadaya, Bina Swadaya adalah kita semua,” ujarnya semangat.

Proses bagaimana manajemen dilakukan oleh Bina Swadaya itu managing is coaching. Menurutnya coaching itu ada beberapa tahapan, salah satunya motivasi. Semuanya warga Bina Swadaya kita motivasi sebagai suatu bagian yang mempunyai visi-misi dan strategi yang dirumuskan bersama-sama. Kesadaran semacam ini menurutnya akan membuat seseorang termotivasi.

“Kemudian yang dilakukan Managemen Bina Swadaya adalah memperkuat untuk mendorong bakat-bakat yang ada berkembang di dalam Bina Swadaya. Karena ini menjadi bagian dari Bina Swadaya sehingga menjadi penting. Setelah ini tercapai, pola Managemen Bina Swadaya adalah delegasi, memberi kewenangan untuk berkembang dalam bentuk PT-PT dan sebagainya,” ungkapnya.

“Kita bangkit pada tahun 2021 ini dengan semangat yang menyala tetapi juga dengan pondasi yang kuat dan kebersamaan yang kokoh, seperti yang sering saya sebut, “Mandiri Dalam Kebersamaan”. Semoga Tuhan meridhoi apa yang kita upayakan,” tutupnya.