- Maret 4, 2021
- Posted by: AstriSO93
- Category: Cerita Dampingan

Dana, pria lulusan Fakultas Hukum, Universitas Trisakti, ini mengabdikan diri untuk membantu sang Ayah, Haji Udin yang berprofesi sebagai petani. Usai lulus kuliah tiga tahun lalu, ia memilih mengembangkan usaha ayahnya, yaitu menjalankan usaha jual bibit tanaman buah, ketimbang bekerja kantoran.
Padahal baginya, bukan hal sulit mendapatkan pekerjaan sesuai bidangnya dengan gelar Sarjana Hukum dari kampus ternama. Namun, hal itu tidak ia lakukan. Dana justru memilih mengembangkan usaha sang ayah.
“Bapak memulai jualan bibit tanaman sekitar tahun 1980-an. Awal mulanya, bapak itu petani kecil yang menjual satu sampai dua bibit saja per hari. Setiap hari biasanya bapak memikul bibit tanaman berkeliling pasar di Jakarta dengan naik kereta. Bapak tidak akan pulang jika bibitnya belum laku terjual,” tutur Dana.
Kerja keras sang ayah, Haji Udin, selama puluhan tahun membuahkan hasil. Dana bercerita kini sang ayah memiliki 20 orang pekerja.
“Beberapa tahun terakhir, bapak bermitra dengan Toko Trubus. Setiap bulannya bapak rutin memasok bibit durian berbagai jenis ke Toko Trubus. Alhamdullilah, berkat kerja keras bapak, ia bisa membuka lapangan pekerjaan untuk orang lain di sekitarnya,” jelas Dana.
Ia mengatakan, semua pekerja yang membantunya di kebun adalah warga sekitar yang tak jauh dari tempat tinggalnya di Desa Cijeruk, Bogor, Jawa Barat.
Dana juga juga mengatakan, jumlah pekerja bisa bertambah sewaktu-waktu bergantung pada kebutuhan. “Semua pekerja di sini, ya warga sekitar. Kata Bapak, hitung-hitung menyambung rezeki mereka,” tuturnya.
Usaha yang dirintis oleh sang ayah dari nol ini, kemudian ia lanjutkan dan diuji dengan merebaknya pandemi Covid-19.
“Sejak awal pandemi (Covid-19) sampai setelah Idulfitri kemarin penjualan lumayan menurun hingga 50 persen. Alhamdullilah, saat ini sudah ada peningkatan meski belum normal. Permintaan bibit untuk Toko Trubus juga sudah normal, Alhamdullilah,” papar Dana.
Meski usaha pembibitan tanamannya sempat merosot akibat terdampak pandemi Covid-19, Dana mengatakan dirinya tetap tidak mengurangi pekerja.
“Selama pandemi, kami tidak mengurangi pekerja ataupun upah para pekerja. Saya dan bapak yakin rezeki pasti ada jalannya. Dalam kondisi seperti saat ini, kami tidak tega harus memangkas upah para pekerja,” tutupnya.