Krisis Iklim! Bayu Krisnamurthi Peringatkan Mahasiswa Unpad: Jangan Tunggu Alam Menegur

Ratusan mahasiswa Universitas Padjadjaran (Unpad) mendapat peringatan keras dan mendesak terkait krisis iklim. Ketua Pengurus Yayasan Bina TRUBUS Swadaya, Prof. Dr. Bayu Krisnamurthi, M.S., menegaskan bahwa dunia kini berada dalam situasi krisis iklim dan harus segera disikapi oleh semua pihak, terutama generasi muda.

Peringatan tersebut disampaikannya saat menjadi pembicara dalam kuliah umum bertema Green Generation: Menambah Ilmu, Menumbuhkan Harapan, Mencapai Bumi Lestari. Acara ini diselenggarakan di Bale Sawala, Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Selasa (9/12/25).

Ia mengajak seluruh mahasiswa untuk menyuarakan isu krisis iklim dengan sangat keras. Ia menekankan bahwa sudah banyak lembaga dan teknologi yang memberikan peringatan tentang potensi bencana alam akibat krisis iklim.

Secara factual, Prof. Bayu memaparkan data mengenai carryng capacity (daya dukung) Bumi. Berdasarkan studi, batas daya tampung Bumi dengan pola perilaku manusia saat ini hanya berkisar 8—10 miliar jiwa.

Lebih lanjut ia menjelaskan, salah satu tantangan terbesar yang masih dihadapi adalah deforestasi. Aktivitas pertanian menjadi penyumnang terbesar devorestasi. Praktik pengelolaan tanah yang terus-menerus tanpa jeda mengakibatkan tanah kelelahan. Parahnya, sepertiga tanah di dunia telah mengalami degradasi akibat aktivitas manusia.

Degradasi tanah secara ini akan menurunkan produktivitas pertanian secara signifikan karena, menurunnya kandungan hara, merusak struktur tanah, dan melemahkan kemampuan tanah menyimpan air.

Selain itu, hampir 40% kerusakan tanah juga disebabkan oleh praktik pertanian overgrazing (penggembalaan berlebihan). Overgrazing oleh ternak merusak vegetasi penutup tanah, yang pada akhirnya membuat tanah rentan terhadap erosi.

Kuliah umum ini berhasil membangkitkan semangat kepedulian lingkungan di kalangan mahasiswa. Salah satu mahasiswa Agribisnis Unpad, M. Irham Sabit Nasrullah, mengaku bahwa nasihat yang disampaikan oleh Prof. Bayu sangat berkesan.

“Sebelum alam yang menegur, lebih baik kita memperingati diri sendiri. Meskipun hanya menanam satu pohon di Bumi, ini jauh lebih berdampak daripada tidak sama sekali,” ujar Irham.

Komitmen Green Generation ini tidak hanya sebatas kata-kata. Mahasiswa langsung mewujudkannya melalui aksi gotong-royong dengan menanam total 150 bibit pohon di SMPN 3 Jatinangor.

“Kegiatan ini adalah bagian dari mata kuliah Ekonomi, Sumber Daya Alam, dan Lingkungan, Prodi Agribisnis,” jelas Dr. Rer. Pol. Ernah, SP., Associate Professor Unpad.

Kim, salah satu mahasiswa peserta penanaman, merasakan bahwa kegiatan langsung di lapangan seperti ini berhasil memantik kesadaran untuk lebih peduli terhadap lingkungan.

Kepala Sekolah SMPN 3 Jatinangor, Asep Supriatna, menyambut baik program penanaman ini. Ia memastikan 150 bibit yang ditanam oleh mahasiswa Unpad dan siswa SMPN 3 Jatinangor, serta tim dari Bina Trubus Swadaya melalui Toko Trubus dan Me4Tree, akan dirawat secara maksimal.

“Allhamdullilah telah dilaksanakan penanaman pohon sejumlah 150 bibit. Kami sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi, salah satunya Bina TRUBUS Swadaya. Insya Allah apa yang ditanam di sekolah akan kami pelihara dan rawat dengan baik,” tuturnya.



Tinggalkan Balasan