- November 4, 2020
- Posted by: AstriSO93
- Category: Cerita Dampingan
Usaha ayam bakar merupakan salah satu pilihan usaha kuliner yang menjanjikan. Dengan teknik pengolahan serta penyajian yang tepat, pilihan menu satu ini mampu menggugah selera. Inilah yang digeluti oleh Bu Euis Badriyah sehari-hari untuk memenuhi kebutuhan keluarganya.
Dibantu oleh sang suami dan anak pertamanya yang masih duduk di bangku SMP, sehari-hari Bu Euis berjualan ayam bakar di gang tak jauh dari tempat tinggalnya. Meski gangnya tak terlalu luas, tetap bisa ia gunakan untuk menempatkan gerobak ayam bakar. Kebanyakan pelanggan ayam bakar Bu Euis adalah warga di sekitar tempat tinggalnya di Galur, Johar Baru, Jakarta Pusat. Bu Euis setiap harinya berjualan mulai pukul tiga sore sampai pukul 10 malam.
Bu Euis telah enam tahun terakhir mengembangkan usaha ayam bakar yang ia rintis dari modal yang ia dapat dari keanggotaannya di Koperasi Bina Swadaya Nusantara (KBSN).
Pada pengajuan pertama, Bu Euis mendapat pinjaman sebesar Rp1 juta yang ia gunakan sebagai modal awal membangun usaha ayam bakar. Kini, pinjaman Bu Euis meningkat seiring dengan berkembangnya usaha ayam bakarnya, yakni sebesar Rp5 juta.
Sebelum menggeluti usaha ayam bakar, berbagai usaha salah satunya menjual deterjen secara daring pun pernah ia lakukan. Hal ini dilakukannya untuk membantu sang suami memenuhi kebutuhan harian keluarga.
Meski dengan keterbatasan yang ada, Bu Euis ingin anak-anaknya sekolah tinggi, agar kelak bisa mengangkat derajat orangtuanya.
“Saya sama suami tiap hari berjualan buat anak-anak. Yang namanya orangtua, ada ya kepingin anak bisa sekolah tinggi, bisa lebih-lah dari orangtuanya sekarang,” ujar Bu Euis.
Dirinya begitu bersyukur bisa bertemu dengan tim lapangan Koperasi Bina Swadaya Nusantara dan mengajukan pinjaman untuk tambahan modal usaha, terutama bagi perempuan yang berkeinginan mandiri secara finansial.
“Saya sangat bersyukur bertemu dengan KBSN, bisa menambah modal usaha. Saya berharap KBSN terus lancar, agar bisa selalu membantu ibu-ibu yang membutuhkan modal untuk mengembangkan usahanya,” tutup Bu Euis.