- Februari 5, 2021
- Posted by: TBSjdyf2324
- Categories: Cerita Dampingan, Uncategorized
Previous
Next
Profesi ibu rumah tangga merupakan profesi yang sangat mulia. Dengan tak melupakan perannya, kaum ibu memiliki keinginan untuk meringankan beban suami, sekaligus memenuhi kebutuhan finansial keluarga.
Salah satu cara untuk mencukupi kebutuhan keluarga yang biasa dilakukan adalah menjalankan usaha. Namun, halangan yang menghambat perkembangan usaha adalah keterbatasan modal. Ditambah lagi keterbatasan pengetahuan tentang cara mendapat pinjaman yang membuat mereka makin pasrah menerima nasib.
KBSN hadir merangkul dan memberdayakan para ibu menjadi anggota koperasi sehingga berhak mendapat pinjaman modal usaha yang selama ini hanya menjadi angan-angan. Koperasi yang mengadopsi sistem ASA Bangladesh ini hanya berfokus kepada para perempuan. KBSN percaya penanganan pertama pada penanggulangan kemiskinan adalah melalui ibu-ibu.
Adalah Ibu Ailismawati yang akrab disapa Bu Ai yang bergabung menjadi anggota KBSN Gunung Putri, Bogor, pada 2008 lalu. Pertama kali bergabung, Bu Ai meminjam modal sebesar Rp500.000 untuk memulai usaha air galon isi ulang.
“Niat saya buka usaha buat membantu meringankan beban suami untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga. Karena bapak bekerja sebagai guru honorer, dari situ tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan tiga anak. Sehingga saya ikut bantu buka usaha di rumah,” kata ibu tiga anak ini.
Dirinya mengaku, berkat pinjaman modal dan pendampingan dari KBSN, ia kini telah memiliki depot air isi ulang sendiri.
“Sekarang karena saya sudah punya mesin depot sendiri, sehari saya bisa menghabiskan satu tangki air, atau sebanyak 400 galon air isi ulang yang kebanyakan saya titipkan ke warung-warung,” ujarnya.
Bahkan kini usahanya semakin berkembang, selain menjual air isi ulang, Bu Ai juga menjual air galon mineral dan gas.
“Alhamdullilah, semua berkat KBSN memberikan modal dan pendampingan usaha saya jadi semakin berkembang. Terima kasih KBSN,” ujar Bu Ai.