- Juni 19, 2012
- Posted by: andriansyah
- Categories: Penebar Swadaya, Peristiwa
Siang hari, 10 Desember 2005, langit kawasan TMII dan sekitarnya terlihat cerah bersahabat. Bertempat di gedung yang cukup luas di Puri Caping TMII, ratusan pasang mata tengah menyaksikan perhelatan puncak acara 25 tahun PT Penebar Swadaya. Seberapa meriahkah acara tersebut?
Ketua Yayasan Bina Swadaya, Bambang Ismawan, mengungkapkan kesukacitaan dan perasaan syukurnya karena Penebar Swadaya bisa eksis hingga sekarang. Beliau menceritakan sejarah berdirinya Penebar Swadaya yang ketika itu adalah sebagai gugus penyeimbang dari Majalah Trubus. Mengalir pula kisah suka-duka mengenai bagaimana mempertahankan eksistensi Trubus dalam situasi suram. Trubus merugi, dan secara nalar melalui penasehatnya, harus ditutup. Namun Bambang dengan Koeswandi tetap kukuh dan terus berjuang. Trubus harus bangkit dan harus hadir di tengah masyarakat untuk memberikan informasi seputar dunia pertanian. Sharing pengalaman Bambang tampak disambut senyum pula KPH H. Soemargono, wakil ketua yayasan yang selama ini juga terlibat intensif dalam mendampingi perjalanan gugus-gugus usaha Bina Swadaya.
Direktur Penebar Swadaya, Rini Wudianto, mengungkapkan bahwa tema Back to Nature yang dipilih sebagai tema besar acara, merupakan wujud dukungan gugus usaha pimpinannya pada semangat dan seruan kembali ke sumber alam. “Tanaman, beras, dan sayur organik meningkat potensi pasarnya. Tumbuhan dan ramuan obat tradisional juga mempunyai khasiat yang tidak kalah dengan obat-obat produk pabrik. Mahkota dewa, buah merah, dan VCO telah membuktikannya,” tegas Rini.
Pada siang itu, nampak hadir mitra grup Bina Swadaya, yaitu para pimpinan toko buku se-Jabodetabek, para penulis buku Penebar Swadaya, serta puluhan karyawan dari berbagai gugus kegiatan Bina Swadaya, yang berpartisipasi aktif dalam berbagai bidang kegiatan ultah Penebar Swadaya. Kemeriahan acara pesta syukuran itu didukung oleh berbagai acara seperti kesenian lawak tradisional Jawa Barat, pembagian door prize, dan hadiah bagi pemenang lomba, serta hiburan band sebagai pengiring makan siang.
Ditemui di Wisma Hijau usai perhelatan akbar ultah Penebar Swadaya, Rini membagikan perasaan syukurnya atas perkembangan Penebar Swadaya yang terus meningkat dari tahun ke tahun. “Progresivitas perkembangan Penebar Swadaya terus meningkat dari tahun ke tahun. Namun kami perlu memikirkan sarana fisik untuk tempat kerja teman-teman. Karena jumlah tim redaksi Penebar Swadaya semakin bertambah, sementara tempat kerjanya terbatas,” tuturnya. (ch.amin)