ERCB Bangun 30 Jamban di 6 Desa Korban Gempa Lombok

Proses pembangunan jamban (Foto : Dok ERCB)

Trubus.id — Selain pendampingan kesehatan dan kebutuhan alat kebersihan kepada warga korban gempa Lombok, tim Emergency Response Capacity Building (ERCB) juga mendirikan jamban di 6 desa yang telah disiapkan di beberapa titik. Disposal Amphibian Latrine (DAL) sendiri adalah konsep toilet yang dapat dibangun dengan cepat sekitar 2 jam dan sudah bisa langsung digunakan. Keunggulan lain dari DAL adalah toilet dapat dibangun dengan biaya rendah. Bahkan, bisa lebih murah lagi jika ada tenaga relawan.

Ketua tim ERCB di lapangan, Agung Prasetio dari Bina Swadaya mengatakan, ERCB memberikan bantuan DAL sesuai dengan kebutuhan dan melibatkan warga dalam pembuatannya.

“30 jamban yang akan dibuat dengan melibatkan masyarakat untuk penentuan lokasi dan tenaga kerja,” kata Agung.

ERCB membangun 5 DAL di tiap desa. Adapun desa yang menjadi fokus kegiatan pendampingan ERCB adalah, Desa Santong, Desa Sesait, Desa Kayangan, Desa Kekait, Desa Sandik dan Desa Lembah Sari.

Agung menjelaskan, pelibatan warga dalam pembangunan DAL sangat penting. Hal tersebut cukup berasalan karena kedepannya warga yang akan menjaga kebersihan toilet tersebut.

“Warga dilibatkan dalam pembuatan toilet agar mengetahui cara menggunakan toilet dan perawatannya,” ujar Agung.

Sebelumnya, DAL sendiri tercipta berkat sosok Budi Laksono, ahli biomedis yang prihatin terhadap minimnya kemampuan masyarakat untuk menyediakan jamban sehat di rumah. Untuk itulah sejak tahun 2015, Budi bertekad membangun program 1 juta jamban untuk Indonesia melalui program Disposal Amphibian Latrine (DAL), atau toilet amfibi disposal.

Bersama Bina Swadaya melalui kerja sama dengan Desa Mandiri Tanpa Korupsi (DMTK), program DAL turut berperan membantu warga korban Lombok di lokasi pengungsian. Jamban sendiri dibutuhkan warga pengungsian yang mengalami keterbatasan toilet ditengah banyaknya para pengungsi. [NN]

(Foto: Dok ERCB)