- Maret 4, 2021
- Posted by: AstriSO93
- Category: Cerita Dampingan
Mang Emed, pemilik pembibitan durian Nurmala Tani, memproduksi berbagai varietas bibit durian mulai dari musangking, monthong, D24, duri hitam, dan lainnya. Ia merupakan pemasok bibit durian berbagai varietas ke Toko Trubus. Dalam sebulan, Mang Emed memasok lebih dari 2.000 bibit durian ke Toko Trubus.
Perkenalan Mang Emed dengan Toko Trubus cukup unik. Awalnya, Mang Emed adalah buruh kebun di pembibitan durian yang juga penyuplai bibit untuk Toko Trubus yang berlokasi di Ciapus, Bogor, Jawa Barat. Selang beberapa tahun, Mang Emed kembali dipertemukan dengan Toko Trubus di sebuah pameran di bilangan Jakarta. Kala itu, Mang Emed sudah tak lagi bekerja di perkebunan durian orang lain, ia mulai merintis usahanya secara mandiri.
Seolah Dewi Fortuna menghampirinya, usai berdiskusi dengan Toko Trubus, Mang Emed dipercaya untuk memasok bibit durian ke toko pertanian tepercaya itu. Dengan penuh semangat, Mang Emed memproduksi 1.000 bibit durian untuk Toko Trubus. Dari sinilah usaha pembibitan durian Mang Emed semakin berkembang.
“Sekarang, dalam sebulan saya memasok lebih dari 2.000 jenis bibit durian ke Toko Trubus. Jumlah ini bisa bertambah tergantung permintaan dari Trubus,” kata Mang Emed.
Tak hanya memasok bibit durian berstandar mutu tinggi ke Toko Trubus, Mang Emed juga memasok bibit durian ke tempat lain. Ia percaya diri memasarkan bibit durian ke beberapa tempat karena telah berhasil memasok bibit durian dengan standarisasi yang ditetapkan Toko Trubus.
Kesuksesannya itu, membuat dirinya kini memiliki luas lahan pembibitan durian hingga 7.000 meter persegi yang berlokasi di Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bersama 10 orang pekerja laki-laki dan 5 pekerja perempuan, setiap harinya Mang Emed memproduksi ribuan bibit durian berbagai varietas.
Kesuksesan Mang Emed diuji ketika Indonesia dihantam pandemi Covid-19. Dirinya mengaku selama masa Covid-19 pemesanan bibit durian berkurang sebesar 25 persen dari biasanya.
“Di awal-awal Covid-19, pemesanan bibit durian berkurang sebesar 25 persen, tetapi kini perlahan pemesanan mulai kembali pulih, meski belum seperti semula,” ujarnya.
Meski tengah diuji karena daya beli berkurang selama pandemi Covid-19 melanda Tanah Air, tak membuat dirinya mengurangi jumlah pekerja. Ia menegaskan tidak mengurangi pendapatan para pekerjanya sedikit pun selama pandemi ini.
“Kalau untuk upah pekerja tidak ada pengurangan, kita tetap membayar penuh. Semua tetap kita usahakan,” tuturnya pantang menyerah.
Mang Emed dan 15 orang pekerjanya konsisten untuk memproduksi bibit durian di tengah gempuran pandemi virus Corona, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
“Jarak pekerja antara satu dengan lainnya berjauhan kalau di kebun, jadi mereka tidak berdekatan,” tutupnya.