Kelas Trubus Sukses Gelar Festival Urban Farming 2025

Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (DKPKP) DKI Jakarta kembali menggandeng Kelas Trubus sebagai event organizer Festival Urban Farming Jakarta 2025 yang digelar pada 10—12 Juli 2025 di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan. Menginjak tahun keempat pelaksanaannya, festival ini mengusung tema “Sinergi Global Menuju Kota Hijau Berkelanjutan.”

Festival Urban Farming hadir sebagai ruang interaktif untuk memperluas praktik pertanian secara menyeluruh. Tak hanya mengajarkan teknis menanam di lahan terbatas, festival ini mengusung konsep gaya hidup berkelanjutan, mulai dari produksi pangan, pengelolaan limbah organik, distribusi ramah lingkungan, hingga konsumsi sehat yang bertanggung jawab.

“Festival ini menjadi sarana edukasi yang mendorong perubahan gaya hidup masyarakat kota. Urban farming tak hanya sebagai kegiatan berkebun, tetapi juga sebagai solusi terhadap berbagai persoalan perkotaan seperti ketahanan pangan, pemberdayaan ekonomi, hingga pelestarian lingkungan,” ujar Kiky Fadillah, Koordinator Program Kelas Trubus.

Selama tiga hari penyelenggaraan, festival ini menghadirkan berbagai kegiatan menarik, seperti talkshow seputar urban farming dan agribisnis, lomba kreatif dan inovasi, kompetisi coffee manual brew, lomba mewarnai untuk anak, serta lomba merangkai buah dan sayur. Produk hasil pertanian kota dari pelaku urban farming, UMKM, pelaku agribisnis juga turut dipamerkan.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta, Hasudungan A. Sidabalok, menegaskan pentingnya urban farming dalam mendukung kemandirian pangan Kota Jakarta.

“Sebanyak 98% kebutuhan pangan Jakarta masih dipasok dari luar daerah. Hanya 2% yang diproduksi secara lokal. Urban farming adalah peluang untuk meningkatkan produktivitas pangan keluarga sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan lingkungan,” ucap Hasudungan.

Ia menambahkan, salah satu strategi yang kini difokuskan Pemprov DKI Jakarta adalah perluasan gerakan Jakarta Menanam, dengan komoditas strategis seperti cabai dan tanaman hortikultura. Hal ini didorong oleh fakta bahwa cabai merupakan komoditas yang berkontribusi terhadap inflasi dan daya beli masyarakat.

“Kami ingin urban farming memberikan dampak langsung bagi ekonomi rumah tangga. Karena itu, pengembangan komoditas yang sesuai dengan kebutuhan sehari-hari menjadi prioritas,” ujarnya.

Festival ini juga menjadi wadah menggali potensi pertanian kota yang masih belum tergarap optimal. Masyarakat diajak memanfaatkan ruang terbatas seperti pekarangan rumah, atap gedung, hingga lahan tidur untuk bertani secara mandiri.

“Dengan urban farming, kita bisa membangun ketahanan pangan dari rumah sendiri, sekaligus menciptakan ruang hijau yang sehat dan produktif di tengah kota,” tutupnya.

Melalui Festival Urban Farming Jakarta 2025, DKPKP dan Kelas Trubus berharap praktik pertanian kota berkembang menjadi gerakan kolektif yang mendorong terciptanya kota yang mandiri, hijau, dan berkelanjutan.

Sebagai informasi Kelas Trubus adalah satu platform milik Trubus Grup yang berada dibawah naungan Bina Trubus Swadaya yang memberikan jasa pelatihan, pendampingan juga penyelenggaraan event. Saat ini Kelas Trubus telah menyelenggarakan ribuan kelas dengan lebih dari 200 pilihan materi. Kelas Trubus juga telah mengorganisir berbagai program pemerintahan hingga corporate social responsibility (CSR).



Tinggalkan Balasan