125 Pengungsi di Desa Lembah Sari Mendapat Pelayanan Kesehatan Tim ERCB

125 Pengungsi di Desa Lembah Sari Mendapat Pelayanan Kesehatan Tim ERCB
Tim ERCB memberikan alat air bersih di Desa Lembah Sari, Lombok Barat (Foto : Dok ERCB/Trubus.id)

 

Trubus.id — Satu bulan lebih masyarakat korban gempa lombok tinggal di tenda pengungsian dan sangat rentan terserang penyakit. Beberapa penyakit diketahui mulai menyerang para pengungsi. Bahkan, kasus malaria juga menyerang para pengungsi. Melihat banyaknya penyakit yang mengancam para pengungsi, Tim Emergency Response Capacity Building (ERCB) akhirnya memutuskan menambah pelayanan jadi 7 desa dari yang sebelumnya direncanakan 6 desa. Satu desa yang ditambahkan adalah Desa Lembah Sari, Kecamatan Batu Layar, Lombok Barat.

 

Berdasarkan kajian tim sebelumnya, Desa Lembah Sari baru terdapat 2 jamban darurat yang digunakan warga selama ini. Hal inilah yang menjadi salah satu alasan tim memutuskan Desa Lembah Sari menjadi lokasi pelayanan tim ERCB. Ke depannya, tim berencana membangun 6 jamban atau Disposal Amphibian Latrine (DAL) di lokasi tersebut.

“Berdasarkan evaluasi hasil kajian yang kami lakukan, akhirnya tim memutuskan menambah 1 desa. Walaupun sudah ada 2 jamban darurat namun masih kurang bagi jumlah pengungsi. Selain itu, warga disini kalau berobat mesti ke Desa Kekait, kita akan langsung beri pelayanan kesehatan di lokasi (pengungsi),” ungkap Agung Prasetio dari Bina Swadaya sebagai ketua tim ERCB di lapangan.

Sabtu (8/9) tim beranjak memberikan pelayanan kesehatan kepada para pengungsi di Desa Lembah Sari, Kecamatan Batu Layar. Pelayanan kesehatan oleh Perdhaki yang tergabung dalam tim ERCB saat itu melayani 125 pasien, mulai ibu hamil, balita dan anak-anak hingga dewasa. Beberapa penyakit yang dialami pengungsi antara lain gatal-gatal, ISPA, maag, sakit kepala, dan badan pegal akibat stres.

 

 

 

Tim ERCB melakukan pelayanan kesehatan di Desa Lembah Sari (Foto: Dok ERCB/trubus.id)

 

“Para pengungsi di sini, mayoritas keluhannya kulit gatal-gatal karena sanitasi kurang baik dan tidur di tenda, jadi kebersihannya kurang terjaga. Pelayanan kami (ERCB) tidak hanya di sini, masih akan terus berlangsung di beberapa desa lainnya,” kata Agung.

Adapun jadwal pelayanan kesehatan yang dilakukan tim ERCB setelah Desa Lembah Sari adalah, Minggu (9/9) di Desa Santong, Senin hingga Rabu (10-12/9) di Desa Sesait, Kamis (13/9) Desa Kayangan, Jumat (14/9) Desa Sigar Penjalin, Sabtu (15/9) Desa Lembah Sari, dan terakhir Minggu (16/9) Desa Sandik.

“Selain pelayanan kesehatan, di lokasi yang sama kita juga melakukan pendampingan trauma healing kepada anak-anak dan membagikan water purifier atau air beta, juga pembangunan jamban,” kata Agung.

Tim ERCB melakukan pelayanan kesehatan di Desa Lembah Sari (Foto: Dok ERCB/Trubus.id)

 

Selain beberapa item bantuan yang disebutkan tersebut, tim juga membagikan 100 terpal beserta tali, 100 tikar dan 70 paket hygiene kit di tiap desa.

Sebagai informasi, tim ERCB merupakan gabungan dari beberapa lembaga kemanusiaan yang terdiri atasBina Swadaya, LPTP, Perdhaki, dan CRS. Tim merespons gempa Lombok dengan memberikan bantuan MCK umum, hygiene kit, dan hygiene promotion. [NN]