- Desember 9, 2025
- Posted by: Astri
- Categories: Articles, Artikel
Medco Foundation berkolaborasi bersama Bina Trubus Swadaya dan Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) baru-baru ini melakukan monitoring intensif untuk memastikan perkembangan pemulihan ekosistem di kawasan konservasi tersebut berjalan optimal.
Reforestasi ini dilakukan mengingat kawasan sekitar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) adalah hulu dari 13 sungai besar yang mengaliri daerah hilir seperti Jabodetabek.
Sebelumnya, penanaman dilakukan di lahan seluas 8.000 hektare, yang tersebar di dua titik kawasan konservasi TNGGP, yaitu Desa Galudra dan Desa Pasir Malang, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Monitoring terfokus di Blok Galudra ini dilakukan untuk melihat sejauh mana perkembangan pohon yang telah ditanam setahun terakhir. Polisi Hutan (Polhut) TNGGP, Munir menjelaskan, monitoring yang dilakukan meliputi pengukuran pertumbuhan tanaman mulai dari tinggi pohon, diameter batang, dan keliling pohon, hingga penilaian kesehatan tanaman. Ini dilakukan agar progresnya termonitor secara transparan.

“Selain melihat tumbuh kembang pohon di tahun pertama, kita juga melihat bagaimana peluang pulih dan tumbuhnya satwa-satwa endemik di sini, yang progresnya sudah mulai terlihat. Kami berharap tanaman yang ditanam ini bisa tumbuh dan tutupannya maksimal di area yang kita tanami,” kata Andi Irawan dari Medco Foundation.
Lebih lanjut, Andi menyampaikan, Medco Foundation, Bina Trubus Swadaya, dan Balai Besar TNGGP, mengajak masyarakat untuk menghentikan perambahan hutan, khususnya di area konservasi taman nasional.
“Langkah ini demi terwujudnya hutan lestari, masyarakat berdaya, dan agar semua terhindar dari bencana yang diakibatkan oleh kerusakan hutan. Mari lestarikan hutan dengan menanam pohon dan bijak mengelola sampah,” tegasnya. Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dikenal kaya keanekaragaman hayati dan memiliki dua gunung berapi aktif, Gunung Gede dan Gunung Pangrango ini akan sangat terbantu dengan penanaman 5.000 pohon. Diharapkan, aksi ini berdampak signifikan pada perbaikan kualitas udara sekaligus meningkatkan kemampuan hutan sebagai penyimpan karbon. (Astri)