- Agustus 13, 2025
- Posted by: Astri
- Categories: Articles, Artikel
Kelelahan mental atau burnout bukanlah kelelahan biasa. Kondisi ini dapat menggerus semangat hidup, mengganggu kesehatan fisik, bahkan berujung fatal jika diabaikan. Menyadari urgensi isu ini, Bina Trubus Swadaya menggelar Semarak Festival Kesehatan dalam rangka memperingati 80 tahun kemerdekaan Indonesia.
Acara yang berlangsung di Wisma Hijau, Kampus Diklat Bina Swadaya, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Selasa (12/8/25), tidak hanya diperuntukkan bagi karyawan, tetapi juga terbuka untuk masyarakat umum. Salah satu agendanya adalah seminar kesehatan mental bertema “Kelelahan Mental Bisa Berakibat Fatal: Jiwa Butuh Rehat Sejenak.”
Membuka seminar, Anggota Pengurus Yayasan Bina Trubus Swadaya Otok S. Pamuji, menegaskan bahwa kesehatan mental adalah penopang bagi kehidupan yang produktif.
“Kesehatan mental yang baik memberikan makna kuat bagi kita semua agar hidup lebih sehat dan menikmati hari-hari secara produktif,” ujarnya.
Seminar menghadirkan M. Rifky Anugrah Pratama, S.Psi., M.Psi., Psikolog dari Rumah Sakit Sentra Medika Cibinong, sebagai narasumber. Dalam paparannya, Rifky menjelaskan bahwa kesehatan mental adalah kondisi di mana seseorang dapat menjalani kehidupan sehari-hari dengan baik mengelola stres, bekerja secara produktif, menjalani hubungan sosial yang sehat, serta mampu menghadapi tantangan hidup secara positif.
Menurut definisi World Health Organization (WHO), kesehatan mental adalah keadaan sejahtera di mana setiap individu menyadari potensi dirinya sendiri, mampu mengatasi tekanan hidup normal, bekerja secara produktif, dan berkontribusi bagi komunitasnya.
Rifky menekankan, kelelahan mental adalah kondisi ketika seseorang merasa sangat letih secara psikologis, emosional, dan kognitif akibat tekanan terus-menerus tanpa jeda.
“Burnout berbeda dengan Lelah biasa. Dampaknya bisa serius, memengaruhi pikiran, emosi, dan tubuh,” jelasnya.
Ia memaparkan sejumlah tanda kelelahan mental, seperti sulit berkonsentrasi, kewalahan meski dengan tugas kecil, mudah marah atau justru kehilangan emosi, gangguan tidur, hingga perasaan kosong, hampa, atau mati rasa.
Untuk mencegahnya, Rifky mengajak peserta untuk mengenali batas diri, mengatur ritme kerja, serta mencari dukungan sosial.
“Kita sering terlalu fokus pada kesehatan fisik, padahal pikiran yang sehat justru memengaruhi tubuh secara keseluruhan,” tegasnya.
Salah satu peserta seminar, Alya,mengaku mendapat banyak wawasan baru.
“Hari ini saya mendapat banyak ilmu dan bisa bertanya langsung pada psikolog. Sekarang saya jadi paham apakah kondisi mental saya baik-baik saja atau ternyata butuh direhatkan sejenak. Seminar ini sangat bermanfaat. Terima kasih Bina Trubus Swadaya,” ujarnya.
Tak hanya seminar, Semarak Festival Kesehatan juga menyediakan layanan mini medical check-up (MCU) gratis bagi masyarakat umum. Pemeriksaan meliputi pengukuran tekanan darah, kadar gula darah, asam urat, dan kolesterol.
Melalui kegiatan ini, Bina Trubus Swadaya berharap kesadaran akan pentingnya kesehatan fisik maupun mental dapat semakin tumbuh di tengah masyarakat.