58 Tahun Bina Swadaya, Membangun dari Akar Menumbuhkan Kemandirian

Tahun ini, Yayasan Bina Swadaya berusia 58 tahun. Sebuah usia yang matang bagi sebuah lembaga yang sejak awal berdirinya telah memilih jalan yang tidak mudah: menjadi pelopor pemberdayaan masyarakat melalui kewirausahaan sosial.

Didirikan oleh Bambang Ismawan pada tahun 1967, Bina Swadaya lahir dari semangat untuk memutus ketergantungan dan membangun keberdayaan. Dalam kata-kata beliau yang sederhana namun mendalam, “Tentu saja kita akan terus melanjutkan jati diri Bina Swadaya sebagai lembaga wirausaha sosial, yaitu melanjutkan pembangunan sosial, mengembangkan kelompok-kelompok swadaya masyarakat, dan itu dilakukan dengan tidak minta-minta, tapi dilakukan dengan usaha sendiri.”

Membangun Kemandirian, Meraih Pengakuan Dunia

Model yang dikembangkan oleh Bina Swadaya berfokus pada penguatan masyarakat akar rumput. Dari desa-desa terpencil di Indonesia hingga kelompok masyarakat yang termarjinalkan, pendekatan Bina Swadaya selalu mengedepankan kepercayaan bahwa masyarakat memiliki kekuatan untuk berubah, asalkan diberikan ruang, kesempatan, dan pendampingan yang tepat.

Tak heran, kerja keras ini mendapat pengakuan global. Diakui Bambang, dari Amerika Serikat hingga Swiss, Bina Swadaya telah diperhitungkan sebagai pionir kewirausahaan sosial di Indonesia.

“Lembaga ini menjadi yang pertama di Indonesia menerima penghargaan internasional dalam bidang social entrepreneurship. Prestasi ini bukan simbol, tetapi cerminan dari perjalanan panjang yang dilakukan dengan penuh konsistensi dan integritas,” tambahnya.

Semangat 58 Tahun: Bersyukur, Memperbaiki, dan Memberi

Usia 58 adalah saat yang tepat untuk tidak hanya melihat ke belakang dengan rasa syukur, tetapi juga menatap ke depan dengan tekad yang lebih kuat. Seperti yang disampaikan oleh Febri Primandani, salah satu karyawan Toko Trubus, “Semoga di usia ke 58 tahun, Bina Swadaya terus berjaya, banyak bersyukur, selalu memperbaiki, dan pastinya kita terus memberi untuk banyak orang.”

Ungkapan ini merefleksikan tiga nilai utama yang kini terus dijaga dan dikembangkan di internal Bina Swadaya: bersyukur atas pencapaian, terus memperbaiki diri dalam kerja nyata, dan tak henti memberi untuk sesama.

Menjangkau Lebih Luas, Hadir Lebih Dalam

Bina Swadaya bukan hanya tentang proyek atau program. Ia adalah gerakan. Dan gerakan ini tak akan hidup tanpa kehadiran nyata di tengah masyarakat. Sebagaimana diungkapkan oleh Sika Tumimomor, dari Bina Swadaya Konsultan, “Semoga Bina Swadaya bisa lebih lagi berada di tengah-tengah masyarakat, dari ujung Indonesia dan dari berbagai wilayah di Indonesia. Bina Swadaya selalu sukses dan selalu menjadi berkat untuk masyarakat.”

Harapan ini bukan angan-angan. Di tengah perubahan zaman, Bina Swadaya telah membuktikan adaptabilitasnya, mengembangkan pendekatan digital, menjalin kolaborasi lintas sektor, dan terus berinovasi dalam metode pemberdayaan.

Melangkah Bersama Menuju Masa Depan

Tahun 2024–2025 bukanlah tahun yang mudah. Tantangan ekonomi, sosial, hingga lingkungan menuntut setiap lembaga untuk bekerja lebih keras dan lebih cerdas. Namun, semangat gotong royong, keberanian untuk terus memperbaiki diri, dan komitmen untuk berbagi kepada masyarakat luas menjadi bekal utama Bina Swadaya untuk terus melangkah.

Selamat ulang tahun ke-58, Bina Swadaya. Teruslah mengakar di masyarakat, menjulang dalam cita, dan memberi dalam karya.



Tinggalkan Balasan