- Maret 6, 2025
- Posted by: Astri
- Categories: Articles, Artikel

Dekan Fakultas EKologi Manusia (FEMA) IPB University sekaligus penggagas Data Desa Presisi (DPP), Sofyan Sjaf, melakukan kunjungan ke kantor Bina Trubus Swadaya, Selasa (4/3/25). Kunjungan ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara akademisi dan lembaga pemberdayaan masyarakat dalam mendorong pembangunan desa berbasis data yang akurat dan partisipatif.
Mengenal Data Desa Presisi (DPP)
DPP adalah data desa yang dikumpulkan melalui pendekatan partisipatif, di mana warga desa sebagai subjek utama. Proses pengumpulan data dibantu oleh perguruan tinggi melalui pemanfaatan teknologi drone dan digital, serta pendampingan metodologi yang sistematis.
Mengutip Laman journal.ipb.ac.id, DPP memiliki tingkat akurasi tinggi dan mampu menggambarkan kondisi factual desa secara menyeluruh. DPP menitikberatkan keterpaduan antara data spasial, sensus, dan partisipasi dengan biaya yang relatif terjangkau. Data yang dihasilkan tidak hanya efisien dan efektif, tetapi juga presisi untuk mendukung pengambilan kebijakan yang tepat.
“Relasi antara spasial, sensus, dan partisipasi menjadi salah satu kunci dalam mewujudkan Data Desa Presisi. Untuk itu, kami menggunakan teknologi drone dan digital yang dikombinasikan dengan pemberdayaan warga dalam mengumpulkan serta memvalidasi data. Inilah yang membedakan Data Desa Presisi dengan data lainnya,” jelas Sofyan di sela-sela diskusi.
Gagasan DPP lahir dari keprihatinan dirinya terhadap polemik data yang selama ini kerap menjadi penghambat efektivitas kebijakan pembangunan. Ketidakakuratan data, menurutnya, berpotensi melahirkan program yang tidak sesuai kebutuhan riil masyarakat desa.
Pembangunan desa harus dimulai dari data yang benar-benar sesuai dengan kondisi di lapangan. Bukan asumsi, bukan data sectoral yang berdiri sendiri, tetapi data komprehensif yang menggabungkan potret sosial, ekonomi, hingga ekologi desa.
Kolaborasi Strategis untuk Desa Berdaya
Sebagai lembaga yang memiliki rekam jejak panjang dalam pemberdayaan masyarakat desa dan pengembangan ekonomi berbasis potensi lokal, Bina Trubus Swadaya dinilai sangat relevan untuk berkolaborasi dalam pengembangan Data Desa Presisi. Kolaborasi ini diharapkan mampu melahirkan model pendampingan berbasis data yang akurat dan benar-benar menjawab kebutuhan warga desa.
Direktur Eksekutif Bina Trubus Swadaya, Emilia Setyowati, menyambut baik kunjungan ini. Menurutnya, kolaborasi dengan akademisi IPB ini menjadi Langkah strategis untuk memperkuat pendekatan berbasis bukti dalam program-program pendampingan desa yang selama ini dilakukan Bina Trubus Swadaya.
“Kami percaya, sinergi antara akademisi, praktisi pemberdayaan, dan masyarakat desa akan menciptakan formula Pembangunan desa yang lebih tangguh, adaptif, dan
Diskusi yang berlangsung hangat antara Sofyan dan tim Bina Trubus Swadaya juga mengeksplorasi berbagai peluang kerja sama lainnya. Mulai dari pendampingan desa berbasis data, pengembangan peta potensi ekonomi dan sosial, hingga penerapan teknologi digital untuk memetakan potensi ekologi desa secara lebih rinci.
Kunjungan ini diharapkan membuka kesempatan kolaborasi lebih luas dan berkelanjutan. Tidak hanya untuk memperkuat pemanfaatan Data Desa Presisi, tetapi juga dalam pengembangan model pemberdayaan desa yang inovatif, adaptif dan benar-benar berpihak pada kemandirian serta kesejahteraan masyarakat.