
Korban gempa Lombok (Foto : Istimewa)
Trubus.id — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dalam waktu dekat akan segera mengirimkan 400 ahli teknik bangungn calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tahun 2017 ke Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ratusan ahli teknik bangunan ini akan ditugaskan menjadi pendamping masyarakat, untuk membangun rumah tahan gempa.
“Mereka akan diberangkatkan secara bertahap mulai Kamis (30/8). Prinsipnya adalah build back better. Mereka akan dilatih satu sampai dua hari mengenai rumah tahan gempa yaitu Risha (Rumah Instan Sederhana Sehat) yang merupakan hasil inovasi Balitbang Kementerian PUPR sebelum disebar ke berbagai lokasi di NTB khususnya Pulau Lombok,” ungkap Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, baru-baru ini.
Basuki menjelaskan, di lokasi bencana saat ini sudah ada aplikator Risha, untuk mengajarkan warga cara membuat dan merakitnya. Kemudian terdapat rumah contoh yang dibangun, berikut cetakan beton modular yang bisa digunakan.
“Mereka akan bertugas minimal sebulan,” imbuhnya.
Untuk tugas pendampingan, nantinya akan dibentuk tim fasilitator terdiri dari sembilan hingga 10 orang yang bertanggung jawab untuk pendampingan rehab rekon 100 sampai 150 rumah.
Perbaikan rumah korban terdampak, akan dimulai pada 1 September 2018 dan sesuai arahan Wakil Presiden Jusuf Kalla, ditarget selesai dalam waktu enam bulan. Rehab rekon rumah rusak akan dilakukan oleh masyarakat secara gotong royong, dengan bantuan pendampingan dari tenaga fasilitator.
Sementara itu, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Danis H. Sumadilaga menyebutkan, pemerintah memberikan bantuan sebesar Rp 50 juta bagi rumah rusak berat, Rp 30 juta rumah rusak sedang serta Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan.
Di sisi lain, bagi fasilitas publik seperti pasar, sekolah, rumah ibadah, puskesmas dan rumah sakit yang rusak akibat gempa ditargetkan bisa kembali berfungsi memberikan pelayanan normal pada Desember 2018.