Trubus.id — usan pengungsi gempa Lombok yang berada di Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih berada di tenda-tenda pengungsian hingga saat ini.Â
Sebagian pengungsi yang berada di Kecamatan Batulayar, Kabupaten Lombok Barat membutuhkan terpal hingga air bersih. Para pengungsi mengeluh tak dapat tidur dengan nyenyak saat malam hari karena satu tenda berisi puluhan pengungsi sehingga begitu sempit dan sesak.
“Kalau makanan atau logistik ini sudah banyak. Tapi yang kurang ini terpal untuk membuat tenda dan air untuk kebutuhan sehari-hari,” kata Kasi Trantib Kecamatan Batulayar, Herman Rogo, baru-baru ini.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, dari Sembilan desa di Kecamatan Batulayar yang terdampak gempa 7,0 Skala Richter (SR), Minggu (5/8), sebanyak empat desa mengalami kerusakan paling parah.
Keempat desa tersebut meliputi, Desa Senggigi, Senteluk, Batu Layar Induk dan Batu Layar Barat. Sementara, jumlah warga yang terdampak dan kini harus tinggal di tenda-tenda pengungsian sekitar delapan ribu orang lebih.
“Rata semua bangunan hampir 60 persen rusak parah. Kalau Senggigi 75 persen rusak, meski di luar kokoh tapi kalau di dalam hancur,” ujarnya lagi.
Lebih lanjut dikatakan Herman, ketiadaan terpal dan air bersih membuat masyarakat yang tinggal di posko-posko pengungsian mengeluh. Sebab, tidak adanya atau minimnya terpal mereka akhirnya tidak bisa tidur. Karena, pada malam hari cuacanya begitu dingin.Â
“Makanya kalau ada tambahan terpal kita minta segera agar bisa di droping ke Lombok Utara,” ungkapnya.
Oleh karena itu, pihaknya berharap apa yang menjadi kebutuhan masyarakat harus segera di distribusikan.