Program Desaku Menanti di Kampung Kesetiakawanan Sosial Margo Mulyo Dusun Baran Kelurahan Tlogowaru Kecamatan Kedungkandang Kota Malang diresmikan oleh Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial, Marjuki.M.Sc. (12/08/2016). Program Desaku Menanti merupakan salah satu pengembangan model penanganan yang ditawarkan dengan maksud untuk memberikan sentuhan program yang komprehensif Gepeng, kata Marjuki.
Marjuki juga menghimbau agar dalam Program Desaku Menanti ada penguatan-penguatan SDM dalam ekonomi produktif,sarana dan prasarana untuk produksi, pemasaran demi kesejahteraan penerima manfaat dalam hal ini Gepeng.
Marjuki juga sangat bangga atas semangat kebersamaan dan kegotong- royongan antara masyarakat dan Pemerintah setempat serta pihak swasta yang telah turut membantu Program Desaku Menanti.
Dengan semangat swadaya dan gotong royong ini dijadikan contoh bagi daerah lain,itulah makna dari semangat Kesetiakawanan Sosial yang telah kita tumbuh kembangkan saat ini,ujar Sonny.
Dasar dari keberadaan Gelandangan dan Pengemis (Gepeng) bersumber dari persoalan kemiskinan. Berdasarkan data Direktorat Rehabilitasi Sosial Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang (RSTS dan KPO) tercatat pada tahun 2016 jumlah Gepeng dan Pemulung mencapai 43.271 orang dan 7.440 orang Gepeng berada di Provinsi Jawa Timur, ujar Dr.Sonny Manalu,Direktur RSTS dan KPO pada peresmian Program Desaku Menanti di Malang.
Bu Ari (47 th) dan keluarga adalah salah satu penerima bantuan dalam program Desaku Menanti merasa senang telah menempati rumah yang diberikan oleh Kementerian Sosial sebab saat ini dia tidak lagi memikirkan bayar kontrakan setiap bulannya 1 jt dan kembali mengemis tidak lagi karena telah mendapat bantuan UEP Marjuki juga sangat bangga atas semangat kebersamaan dan kegotong- royongan antara masyarakat dan Pemerintah setempat serta pihak swasta yang telah turut membantu Program Desaku Menanti.
Dengan semangat swadaya dan gotong royong ini dijadikan contoh bagi daerah lain,itulah makna dari semangat Kesetiakawanan Sosial yang telah kita tumbuh kembangkan saat ini, ujar Sonny. Penata Dok. Setditjen Rehsos
Kementerian Sosial RI melalui Direktorat RSTS dan KPO dalam program Desaku Menanti memberikan bantuan bahan baku rumah kepada 40 KK sebesar 1,2 M,Bansos Jadup untuk 140 jiwa selama 90 hari sebanyak 324 jt,perlengkapan rumah tangga 60 jt,bantuan UEP sebesar 60 jt, bantuan operasional Lembaga Kesejahteraan Sosial sebesar 10 jt, total keseluruhan dari bantuan- bantuan tersebut sebanyak Rp. 1.834.000.000.
Sumber: http://rehsos.kemsos.go.id