Telpon Siska pagi-pagi sangat mengejutkan: Ibu Herawati Diah (99 th) telah berpulang pagi tadi pk 4 di RS Medistra. Segera kami mencari informasi rencana pemakaman dan ternyata akan dimakamkan Jumat (30/9) siang di Taman Makam Pahlawan Kali Bata pk 14.
Terakhir saya bertemu Ibu Herawati sekirar 2 bulan lalu dalam acara mengenang Muchtar Lubis, bersama Ibu Prof Toety Heraty, Eka Budianta dkk. Beliau kelihatan makin sepuh di kursi roda namun sehat.
Setelah bersiap-siap, saya meluncur ke TMP Kali Bata bersama Eko Apriantono Kepala Bagian Komunikasi Bina Swadaya. Sesampai di TMP, upacara sedang berlangsung dipimpin oleh Jendral Agum Gumelar selaku Inspektur Upacara. Pemakaman secara militer berlangsung standart namun khidmat. Hadirin umumnya tokoh2 Pers dan tokoh2 Gerakan Perempuan. Ketika ikut menabur bunga, tiba2 saya teringat suatu peristiwa di tahun 1998.
Ibu Hera mengundang saya dalam acara pertemuan ibu2 Gerakan Perempuan untuk berbagi pengalaman mendirikan dan mengelola Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yang melayani pengusaha mikro (economicaly active poor). Setelah menyampaikan pengalaman dengan rinci, saya sarankan untuk tidak mendirikan BPR, melainkan ikut berpartisipasi mendirikan Koperasi yang melayani keuangan mikro. Karena mendirikan BPR memerlukan modal besar, organisasi yang handal dan kemapuan supervisi yang memadai. Sementara kalo bergabung dalam pendirian Koperasi yang melayani usaha2 mikro yang tergabung dalam Kelompok2 Swadaya Masyarakat (KSM) akan lebih menghemat sumberdaya namun berdampak luas.
Ibu Hera setuju bergabung bersama 28 orang (seperti Ibu Supardjo Rustam, Prof Subroto. Prof Mubyarto, Prof Sajogyo, Bpk Titus Kurniadi dll) pada tg 28 Oktober 1998 mendirikakan Koperasi Bina Masyarajat Mandiri (BMM). Hal ini dikakukan sekaligus dalam rangka memperingati 70 tahun Sumpah Pemuda, dengan simpaba pokok anggota Rp 10 juta. Menteri Koperasi waktu itu Bpk Adi Sasono menyebutnya sebagai Koperasi Penghela.
Itulah secercah kenangan bersama Ibu Herawati Diah, satu bagian dari karya beliau yang jauh lebih besar. Selamat jalan Ibu, berbahagialah dalam keabadian Sang Pencipta. Sudilah memohon untuk kelancaran perjalanan pengabdian dan peziarahan ini.
Bambang Ismawan.