Keuskupan Bogor yang dipimipin oleh Mgr. Paskalis Bruno Syukur. OFM bertolak ke Bina Swadaya dalam rangka jalin kerjasama mengembangkan kehidupan sosial ekonomi umatnya. Konsep yang akan direncanakan berupa mengatasi sampah dengan bank sampah, dan pengembangan pertanian organik.
Pada pertemuan yang dilakukan di Wisma Hijau, hari Kamis 21 Januari lalu, dijelaskan gereja wilayah Bojonggede yang termasuk dalam Keuskupan Bogor berencana mengembangkan parokinya sebagai percontohan. Menurut Pastor Hendro, dirinya sudah mulai melakukan bertanam cabai namun sayangnya belum ada pendampingan yang efektif.
Masih satu wilayah daerah Bojonggede juga, Keuskupan mempunyai lahan seluas 1 hektar yang belum dikelola di Panti Asuhan Santo Yusuf Sindanglaya, dan 7 hektar di daerah Dramaga. Lahan kosong ini yang nantinya akan ditindak lanjuti bersama Bina Swadaya sesuai rencana kerja Keuskupan.
Suster Marisa yang ikut dengan rombongan juga bercerita sudah mengembangkan proyek kecil untuk menjawab keprihatinan umatnya. Salah satunya dengan menjawab tantangan dengan ecospirit center. Ecospirit center merupakan gerakan kembali ke alam yang dibuat dalam 7 zona yaitu, percontohan sayur organik, perkebunan buah, pengelolaan air, zona tanaman herbal, tanaman pangan, hutan keluarga, dan tanaman hias.
Pertemuan yang dilanjuti kunjungan ke Toko Trubus juga memberikan manfaat bagi Toko Trubus. Yustina, Direktur Toko Trubus, mengungkapkan Pastor Hendro sudah mempunyai agenda kerjasama dengan Toko Trubus untuk pendampingan pertanian.
Melalui kunjungan kali ini, Paroki yang tergabung dalam Keuskupan Bogor diharapkan terinspirasi dan menjalin kerjasama dengan Trubus untuk memaksimalkan potensi lahan untuk yang terbaik bagi masyarakat. (tak)