Di sebelah utara kota Jakarta yang padat akan pemukiman, masih tersimpan harapan dari sekolompok ibu yang bermimpi lingkungannya menjadi hijau dan asri. Tidak puas sekedar hijau saja, ibu – ibu PKK Cempaka di Kelurahan Sunteragung, Kecamatan Tanjung Priok ini ternyata juga mampu menghasilkan pendapatan dari hasil jerih payahnya.
“Suka dukanya banyak, dari seperti mulai kita dikasih bibit, penyuluhan, itu kita merasa sangat senang, bisa nggak nanti selanjutnya”, ucap Lilis. “Yang jelas ada pendampingannya, selalu support kita, jadi terimakasih bangetlah sama Trubus”, lanjutnya.
Berkah dari kerja keras bersama, kelompok PKK Cempaka kelurahan Sunteragung berhak memperoleh predikat juara pertama lomba pertanian perkotaan yang diselenggarakan Bank Indonesia bekerjasama dengan majalah Trubus.
Urban Farming BI-PKK DKI Jakarta
Bank Indonesia bekerjasama dengan majalah Trubus menyelenggarakan lomba pertanian perkotaan. Bentuk urban farming berupa penanaman cabai dan sayuran daun dalam polibag dan vertikultur di 5 wilayah Provinsi DKI Jakarta. Untuk itu Bank Indonesia menggandeng Trubus sebagai pelaksana program dan kader PKK DKI Jakarta sebagai penerima manfaat.
Cabai yang sempat menyentuh angka di 90 ribu memiliki pengaruh yang besar terhadap kebutuhan pangan yang sempat naik. Dengan program urban farming ini, Bank Indonesia bertujuan membantu kebutuhan pangan dengan mengoptimalkan lahan yang ada, dan mewujudkan peningkatan kemandiran pangan keluarga khususnya terhadap cabai dan sayuran.
Lomba diikuti sebanyak lima belas kelompok dari 5 Kotamadya di Provinsi DKI berlomba menanam 1.700 polibag selama 7 bulan. Setiap kelompok memperoleh 1.000 polibag tanaman sayuran daun dan 700 polibag cabai.
Acara Puncak
Jakarta, 21 Desember 2015 puncak acara lomba dilaksanakan di Gedung PKK Melati Jaya, Pasarminggu, Jakarta Selatan. Suasana semakin ramai saat Wakil Ketua PKK DKI, Erna Maharanto, menggunting pita sebagai tanda dimulainya penilaian untuk kegiatan pertanian perkotaan.
Setiap kelompok membawa olahan dari cabai hasil panen selama kegiatan lomba berlangsung dan dikemas dengan cantik. Kebanyakan dari mereka membuat saus dan sambal.
Indikator penilaian ada 5 kriteria: ketertiban administrasi, kekompakan kelompok, kondisi tanaman, hasil panen, dan lanskap.
Hayat pendamping kelompok PKK mengungkapkan awalnya memiliki hambatan mendampingi bercocok tanam kepada ibu – ibu. Sebagai ibu rumah tangga, tentunya mempunyai tanggung jawab lain dalam bina keluarga. “Tentang tehnik budidaya bercocok tanam kurang, ngertinya hanya satu yaitu masak”, katanya.
Ada beberapa lokasi yang dimulai dari nol. Namun setelah proses berjalan dan melihatnya hasilnya, gairah bertanam menjadi meningkat tajam. “Alhamdullilah mereka ingin lanjut karena bisa menikmati hasil sendiri, tanaman sendiri, tanpa sulit kepasar”, jelasnya.
Kelompok PKK kelurahan Sunteragung mengaku selain lomba kali ini, mereka sudah mengikuti beberapa lomba dari lembaga lain. Namun diantara semua lomba yang diikutinya, dari Bank Indonesia dan Trubuslah yang lebih menantang. “Dari sekian banyak lomba yang menantang ini, melelahkan, tapi begitu lihat hasil panen bisa dijual, menghasilkan uang jadi semangat” kata Lilis.
“Kalau kemarin kan penghijauan jadi itu kesannya biasa, kalau ini luar biasa karena tanam cabai rentan sekali, ngurus agak sulit, dan kerjasama. Alhamdulillah berkat dari dampingan tim Trubus”, lanjutnya.
Dalam lomba kategori pertanian perkotaan, PKK Mawar dari Kelurahan Kebonkosong, Kemayoran, Jakarta Pusat, dan PKK Bercahaya dari Kelurahan Malakasari, Durensawit, Jakarta Timur, masing-masing menjadi juara ke-2 dan ke-3.
Selain pertanian perkotaan, lomba juga dimeriahkan 3 kategori lain, yaitu olahan cabai, duta pertanian perkotaan 2015, dan penggiat hati PKK. Dari lomba olahan cabai dimenangkan kelompok PKK Citra Fatmawati dari Cilandak Barat, Jakarta Selatan, dengan olahan cabai menjadi empat jenis yang dikemas di dalam botol. Juara dua dan tiga diraih PKK Ibu Bercahaya dari Kelurahan Malakasari, Jakarta Timur, dan PKK Pandan Sepuluh dari Pondoklabu, Jakarta Selatan.
Sere Rohana dari Kelurahan Malakasari terpilih menjadi duta pertanian perkotaan karena sukses memotori kelompoknya.
Penghargaan penggiat hati PKK diberikan kepada Haryati dari PKK Jakarta Selatan. Haryati sukses mengkoordinir kelompok binaan, membangkitkan semangat, memotivasi kelompok dalam menjalankan program PKK, dan membangun kekompakan.
Direktur majalah Trubus Evy mengungkapkan program urban farming bersama Bank Indonesia rencananya akan terus berlanjut dengan cakupan wilayah yang lebih luas.