Semangatnya terpancar dari suaranya yang lantang dan sopan. Murjiyani atau akrab dipanggil Yani adalah salah satu anggota koperasi Bina Swadaya Magelang yang masih setia sampai saat ini. Kesetiaannya semakin dalam dengan membantu mencarikan nasabah yang memiliki potensi bagus untuk perkembangan Koperasi. Sri Rahayu atau Yayuk (Koperasi) mengakui proses seleksi menjadi anggota koperasi semakin mudah dengan bantuan Yani.
Awal perkenalan dengan Yayuk (Koperasi) sudah terjalin sejak jaman Gugus Wilayah (Guswil) Bina Swadaya. Saat masih Guswil, Yani mendapat dampingan usaha dan menjalankan secara home industri. Niat mengembangkan usahanya terbentur dengan keterbatasan modal. “Waktu itu saya adanya ide aja Pak, tapi pengembangan modalnya belum ada yang mempercayai gitu”, katanya.
Dengan koperasi Bina Swadaya Magelang, modal itu akhirnya diperoleh untuk melanjutkan ide usahanya. Berkat keuletannya dalam meracik bumbu, sambal pecel Yani akhirnya laris manis. “Ya, alhamdulillah sekarang sudah melebarkan sayap (nasi pecel), dan alhamdulillah sambelnya sudah sampai luar negeri”, katanya.
Nasi pecelnya memiliki rasa luar biasa. Bondan Winarno dalam acara kuliner Trans TV juga mencoba langsung nasi pecel buatannya. Dengan kata “maknyus” yang terucap, kita bisa tahu bagaimana rasa nasi pecel bikinannya. Selain rasa, Yani juga menjaga kesehatan makanannya dengan tidak menggunakan micin dan pengawet untuk sambalnya.
Percaya dan kerjasama
“Saya ikut Bu Yayuk dari ndak punya modal, sampai sekarang saya go public saya juga ndak tau” ucapnya. Melihat keberhasilan Yani, beberapa warga berminat menjadi anggota koperasi. Yani mengaku sangat selektif untuk memberikan rekomendasi.
“Saya pilah – pilah dibawah pengawasan saya, dulu pernah kejadian dalam perjalanan kita ada gak mulus ya pak, ada beberapa teman kita yang sudah saya cut, datang sendiri ke Bu Yayuk saya persilahkan. Kalau datang sendiri itu isitilahnya saya tidak tanggung jawab sama mereka” jelasnya.
Sistem saling percaya terus dijaga oleh Yayuk dan Yani. Menurut Yani sebanyak 60 orang arahannya sudah menjadi anggota koperasi. Selain koperasi banyak juga lembaga keuangan lain yang ingin masuk. “Banyak dari dinas – dinas ingin masuk kelompok ini yang sudah jadi, biasanya begitu”, kata Yayuk. “Tapi saya masih mempertahankan Yayuk karena berkesimnambungan sampai sekarang”, ucap Yani sambil tersenyum.
Setiap ada usaha pasti ada cobaan. Yani menceritakan mulai usaha menggunakan gerobak dipinggir jalan. “Dulu dipinggir jalan jam – jam tertentu ada razia, saya pas kesini pas dibongkar – bongkar sama satpol PP”, ucap Yayuk yang kala itu menyaksikan langsung. Penolakan pembongkaran saat itu langsung dilawan oleh Yani dengan argumentasinya, “tapi saya mempertahankan, saya berani, saya istilahnya kalau ndak boleh sudah 2 tahun kenapa ndak diusir dari awal”, jelasnya.
Usaha Yani kini semakin nyaman dengan dibuatkannya taman kuliner kartikasari. Sosok Yani, cukup dikenal warga taman kuliner kartikasari Magelang. Dirinya dipercaya sebagai Pengurus PKL di Magelang. Tidak hanya sambalnya, Yani terkadang dipercaya pergi ke luar kota mewakili Magelang hingga ke Bali dalam rangka kuliner daerah.
Olahan tangannya sungguh luar biasa, nasi pecel buatannya selalu ramai dikunjungi saat jam makan siang. Jadi, kalau lewat atau mampir ke Magelang jangan lupa coba pecel “Mbok Djojo” di taman kuliner Kartikasari. (tak)