Dalam rangka memperingati hari lingkungan hidup sedunia, Bina Swadaya Grup menunjukkan kepedulian lingkungan dengan melakukan aksi bersih – bersih di bantaran sungai Ciliwung, Minggu (7/6). Bersama Komunitas Peduli Ciliwung (KPC) Tanjung Barat dan KPC Buluh, aksi ini juga dimeriahkan dengan lomba gambar anak.
Kegiatan yang digagas Bina Swadaya Konsultan diikuti juga oleh Bina Sarana Swadaya dan Trubus Mitra Swadaya (Toko). “Aksi bersih Ciliwung ini dalam rangka menggerakkan kepedulian kepada masyarakat maupun teman – teman staff Konsultan, agar mereka memiliki kepekaan terhadap lingkungan itu sendiri”, ucap Ari Primantoro Direktur Konsultan.
Sarmuli dari Komunitas Peduli Ciliwung Tanjung Barat menyambut baik kegiatan ini. “Ada manfaatnya juga, kita bisa saling silahturahmi kenal satu sama lain dan ada bekasnya juga perahu dari Bina Swadaya”, katanya.
Ekowisata
Mewujudkan Ciliwung menjadi ekowisata wisata alternatif Jakarta butuh pemahaman kuat sejak dini. Pembelajaran dan pengembangan wawasan tentang lingkungan kepada warga kali Ciliwung harus terus dilakukan.
Melalui aksi kali ini, Bina Swadaya memasukkan lomba gambar mengenai harapan anak bagi masa depan Ciliwung. Pemikiran positif dari anak terus diimbangi dengan kegiatan menjaga lingkungan.
Haji Bachtiar dari KPC Buluh sangat senang anak – anak dilibatkan dalam kegiatan lingkungan hidup ini. “Sinergi dengan Bina Swadaya sejak tahun 2014, kini masih kerjasama dalam hal penghijauan, yang mana kerjasama ini banyak manfaat untuk warga sekitar, khususnya tentang lingkungan baik dari adik – adik usia dini sampai orang tua yang masih berkegiatan di Ciliwung”, jelasnnya.
Bina Swadaya tetap menjalankan perannya memantau dan memberi wawasan dengan terus menjalin hubungan bersama KPC, guna mewujudkan Ciliwung menjadi lokasi ekowisata.
Sinergi dengan Toko Trubus
Menjaga kebersihan juga diimbangi dengan menumbuhkan kelestarian tanaman di bantaran Ciliwung. Jika dilihat dari sejarahnya, Ciliwung mempunyai asli buah duku lokal yang menjadi primadona di jamannya. “Awal memang duku condet sangat potensial, 5 tahun yang dulu ada sekitar 4000 pohon, sekarang tidak sampai 50 persen”, kata Haji Bachtiar.
Keikutsertaan PT. Trubus Mitra Swadaya (Toko Trubus) dimanfaatkan anggota KPC Buluh konsultasi pelestarian pohon duku. Dari konsultasi ini, anggota KPC mengakui dapat wawasan cara penanaman hingga lakukan stek agar mendapat hasil yang baik.
Asmoro dari Toko Trubus menilai kegiatan ini sangat bagus. “Kegiatan yang nyata dan sangat tepat untuk menumbuhkan rasa kebersamaan di antara unit usaha Grup Bina Swadaya, diharapkan akan tetap berkelanjutan”, katanya.
Dian Permana (Sarana) yang baru pertama kali melihat kondisi Ciliwung menilai gerakan dilarang buang sampah ke kali tidak hanya sekedar himbauan, namun harus dinyatakan dalam keseharian. “Mulai dari sekarang kita sadari diri untuk membuang sampah pada tempatnya”, katanya.
Bina Swadaya Peduli
Bina Swadaya memiliki kepedulian tinggi terhadap pemberdayaan masyarakat. Pada kesempatan ini, Bina Swadaya menyumbangkan buku terbitan Bina Swadaya Grup yang menunjang pendidikan anak – anak.
Selain buku – buku, Toko Trubus juga menyumbangkan 20 pohon duku yang diterima oleh Haji Bachtiar dari KPC Buluh. Pohon duku diupayakan dapat mengembalikan potensi buah lokal dan menjadi gerakan warga menjaga dan mengembangkan tanaman. (tak)