Kedaulatan Pangan Indonesia menjadi sebuah perjuangan yang tidak mudah di wujudkan di tengah arus perdagangan dunia dan perubahan iklim ekstrim yang melanda banyak negara termasuk Indonesia.
Kemandirian pangan yang sulit di wujudkan Pemerintah akan bisa di atasi hanya oleh rasa cinta masyarakat kepada produk pangan nasional. Masyarakat menjadi berdaulat atas pangan nasional. Itulah yang Agrinex edukasikan dan promosikan sepanjang pelaksanaan 9th Agrinex Expo 2015 di Jakarta Convention Center 20 – 22 Maret 2015.
Sebagai media informasi tanaman nusantara, Trubus Swadaya (Trubus) selalu memberikan kebutuhan informasi baru kepada para petani, pekebun hingga pedagang mengenai buah nusantara yang memiliki kualitas rasa tinggi.
Berkaitan dengan meningkatkan mutu buah nasional, Trubus mengadakan Lomba Buah Unggul Nasional yang diselenggarakan bertujuan menjaring buah unggul dari berbagai daerah Indonesia, dan melestarikan plasma nutfah.
Dewan juri lomba buah terdiri dari beberapa kalangan, terdiri atas Evy Syariefa Firstantinovi (wartawan), Karjono (pengamat buah), Tatang Halim (pebisnis), Rahman Pinem (birokrat), dan Prof Dr Sobir (ahli buah, akademisi). Kategori lomba terdiri dari avokad, durian, jeruk keprok, jeruk siam, mangga, dan nangka.
Berlangsung di arena ekshibisi Agrinex Expo, puncak acara lomba digelar dengan talkshow mengenai prospek bisnis buah tropis dan penyerahan hadiah kepada para pemenang. Talkshow dimeriahkan oleh, Rahman Pinem (Direktur Buah, Direktorat Jenderal Hortikultura, Kementrian Pertanian), Vendi Tri Suseno (Operational Local Fruit PT Laris Manis Utama), dan Evy Syariefa (Pemimpin Redaksi Majalah Trubus).
Ibu Rini Kuslistyarini yang mewakili Bina Swadaya mengatakan lomba buah nusantara ini sudah diadakan sejak tahun 80’an. “Saat itu kita sudah selenggarakan buah unggul nasional di lapangan banteng. Sekarang jadi flona oleh pemda DKI. Karena ini tidak rutin kita lakukan sehingga tahun 2014 baru terselenggara sembilan kali buah unggul nasional”, katanya.
Sugiman, salah satu peserta lomba yang hadir menuturkan ajang ini dirasa kurang promosinya, karena yang mengetahui hanya peserta berlangganan majalah Trubus. Menjawab hal tersebut, kedepannya Ibu Rini Kuslistyarini mengajak semua bergandengan tangan (pemerintah, pebisnis, petani, peneliti, birokrat) untuk kerjasama meningkatkan mutu buah nasional melalui perlombaan yang lebih bergengsi.
Inilah daftar para pemenang lomba. Avokad, Mesiyat dari Blitar dan Sugiman dari Karanganyar. Durian, M. Muttaqin Hasan dari Wonosobo. Jeruk keprok, Yohanes Hadi Winarko dari Malang. Mangga, H. Urip dari Indramayu. Nangka, Ir. Siti Fatimah dari Bogor. Pemenang berhak meriah biaya pegembangan sebesar 10 juta, sertifikat dan medali.