Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga yakin Indonesia bisa menjadi eksportir busana muslim terbesar di dunia. Mengingat unit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) fesyen terbukti mampu menjadi faktor penggerak perekonomian.
“Bidang usaha fesyen saat ini telah berkontribusi besar terhadap pembentukan pendapatan domestik bruto (PDB) Nasional,” kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) saat membuka “Smesco Fashion, Food & Packaging EXPO 2014”, di SME Tower, Jl HT Haryono, Jakarta, Jumat (14/11/2014).
Oleh karenanya, terang Puspayoga sudah saatnya bidang usaha fesyen, terutama busana muslim terus eksis agar bisa terus mengepakkan sayapnya, seperti menembus pasar ekspor.
“Belum ada negara lain didunia yang melakukan ekspor busana muslim, dan ini peluang untuk Indonesia menembus pasar ekspor,” terang Puspayoga.
Mantan Wakil Gubernur Bali periode 2008-2013 berkata demikian karena, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki populasi muslim terbesar di dunia. Dan hal inilah yang menjadikan Indonesia punya potensi menjadi pusat fesyen muslim mancanegara.
Tidak hanya itu, UMKM fesyen Indonesia juga telah siap sebab saat ini bidang usaha fesyen telah berkontribusi besar terhadap pembentukan pendapatan domestik bruto (PDB) Nasional yaitu sebesar Rp164 triliun.
“Tahun 2012, bidang usaha fesyen beri kontribusi PDB sebesar Rp174 Triliun, naik 7% dari tahun sebelumnya. Tahun 2011 PDB dari bidang fesyen baru mencapai Rp128 Triliun,” jelas Puspayoga.
Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha Kementarian Koperasi dan UKM Emilia Suhaimi mengatakan kegiatan yang berlangsung selama 4 hari mulai 14 November 2014 ini diikuti 300 KUKM.
Produk yang dipamerkan meliputi bidang fashion, aksesoris, makanan minuman olahan, packaging, dan 30 ikon kuliner dari seluruh Indonesia.
Pameran bertema Creative Collaboration itu didukung oleh para desainer yang tergabung dalam APPMI, IPBM, kelompok hijabers, distro, dan berbagai acara pendukung lain.
Pihaknya menargetkan pameran itu akan dikunjungi 10.000 orang dari berbagai kalangan termasuk buyers dalam dan luar negeri, rumah mode, sekolah mode, pemerhati fashion dan makanan minuman, komunitas hijabers, asosiasi, retailer, hotel dan restoran, profesional, penggemar kuliner, dan masyarakat.
“Target transaksi Rp5 miliar,” katanya.
Sumber : http://www.harianterbit.com/read/2014/11/14/11529/21/21/Menkop-Targetkan-Indonesia-Jadi-Eksportir-Busana-Muslim-Dunia