Kementerian Koperasi (Kemenkop) dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) akan menyelenggarakan pameran produk Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (KUKM), dalam event Small Medium Enterprises and Cooperatives (SMESCO) Festival ke-12 tahun 2014 di Jakarta Convention Center (JCC) pada 19 – 22 Juni 2014.
Deputi Bidang Pemasaran dan Jaringan Usaha, Kemenkop dan UKM, Emilia Suhaemi, dalam acara konferensi pers di Jakarta, Senin (16/6), mengatakan,
SMESCO Festival merupakan event promosi dan pameran ekspose puncak prestasi pemberdayaan KUKM oleh dinas-dinas yang membidangi urusan KUMKM seluruh Provinsi, Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan setiap tahun sebagai rangkaian peringatan HUT Koperasi ke 67 Tahun 2014.
SMESCO Festival tahun 2014 ini, kata dia, diikuti 450 peserta dalam 275 stand, yang terdiri dari pameran propinsi menampilkan produk unggulan KUKM 34 provinsi dan 49 Kabupaten/Kota. Selain itu, pameran Internasional menampilkan produk UKM luar negeri binaan atau kerjasama dengan lembaga Internasional, seperti
KOTRA-Korea, Taiwan-ICDF, VECO-Indonesia, Netherland-GKSI Jabar, UKM dari Iran, Dubai, Vietnam dan Hongkong.
Dan yang lain, pameran Heritage menampilkan produk-produk heritage dan best of the best produk, seperti batik, accessories, kulit, crafht, come decor, fashion, dan lain-lain. Stand mitra dekranas, yayasan batik Jawa Barat, Cita Tenun Indonesia, Yayasan Sulam Indonesia. Selain itu, diperkaya dengan layanan klinik – klinik konsultasi seperti HKI, pengawasan obat dan makanan (BPOM), standarisasi produk (BSN), pemasaran produk KUKM dari LLP, Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) dan acara pendukung lainnya.
SMESCO Festival ke-12 tahun 2014, memiliki tema toward global connection, collaboration and commerce, in conjunction with The ASEM conference on greebn usiness.
Connection, collaboration and Commerce dimaksudkan pameran ini tidak sebatas mempromosikan dan memamerkan produk secara fisik semata, tetapi, SMESCO Festival tahun 2014 merupakan sarana menjalin koneksitas dan kerjasama antara koperasi dan UKM, dengan mitra bisnis dari dalam negeri maupun luar negeri (Business to Business/B to B).
Koneksitas dan kerjasama ini, kata dia, menjadi aspek penting dalam pengembangan bisnis KUKM yang semakin terbuka, global dan mengandalkan kecepatan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang pada akhirnya bermuara pada terjadinya transaksi (commerce).
Commerce, dimaksudkan pameran ini menjadi ajang transaksi bisnis, dengan pembeli langsung (ritel) dan pembeli tidak langsung (order). Pameran diharapkan dikunjungi oleh perseorangan, komunitas-komunitas, asosiasi, pelaku KUMKM, generasi muda dan mahasiswa, institusi pemerintah dan buyer dari dalam negeri maupun luar negeri, ditargetkan sebanyak 25 ribu pengunjung.
Emilia mengatakan, dalam pameran ini, peserta memperoleh manfaat ekonomi langsung berupa transaksi bisnis yang ditargetkan minim mencapai Rp 25 milyar selama 4 hari pameran.
Sebagai respond dan orientasi keterbukaan dan pasar global, penyelenggaraan pameran SMESCO Festival tahun 2014, juga dilakukan berkolaborasi (in conjuction) dengan 2 (dua) event internasional, yaitu: The ASEM Conference on Green Business, dan ASEAN Workshop Connectivity through Trade and Investment (ACTI).
ASEM Conference merupakan konferensi antar Negara Asia dan Eropa, diikuti 49 negara dan 2 lembaga perwakilan ASEM.
Pameran ini diperkaya dengan kegiatan yang bersifat edukatif, inspiratif dan mendorong entrepreneurship dalam kemitraan dan jejaring bisnis yang menghibur. Edukasi, diwujudkan melalui kegiatan talkshow tentang pengembangan OVOP (One Vilage One Product), talkshow kiat KUMKM masuk pasar modern, create creativity, yaitu lomba kreatifitas bagi kaum muda dan mahasiswa untuk menciptakan ide dan inovasi kreatif, dan pengembangan design di bidang pemasaran bagi KUKM, beauty class, fashion show, dan lain – lain. [E-8/N-6]
Sumber : http://www.suarapembaruan.com/ekonomidanbisnis/kemenkop-dan-ukm-selenggarakan-pameran-produk-koperasi/57598