Hanya dalam 10 minggu, petani kedelai memanen 2,4 ton dari sehektar lahan.
Saat kemarau, hujan terakhir turun lebih dari sebulan lalu, Wardoyo menanam kedelai kuning di lahan 6.500 m2. Selang 95 hari, pekebun di Kabupaten Bantul, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta itu memperoleh 1,1 ton—setara 1,7 ton per ha, yang laku di pasar seharga Rp6.800 per kg. Dikurangi biaya benih, saprotan, dan tenaga kerja, total jenderal ia memperoleh Rp2,22-juta.
Hasil itu tergolong minim. Bandingkan kalau Wardoyo menanam padi di lahan sama. Dengan produktivitas 6,5 ton per ha, ia memperoleh 4,2 ton gabah kering panen. Harga di lahan Rp3.900 per kg . Jika pendapatan itu dikurangi biaya total Rp1.400 per kg, maka 95 hari kemudian Wardoyo mengantungi Rp10,56-juta. “Wajar petani enggan menanam kedelai,” kata Dr Ir Muchlish Adie MM, periset di Balai Penelitian Kacang-kacangan dan Umbi-umbian (Balitkabi).
Powered by WPeMatico