Bina Swadaya, sebuah lembaga kewirausahaan sosial (social entrepreneurship institution) bekerja sama dengan Kementerian Perdagangan RI kembali akan memberikan apresiasi penghargaan “Kusala Swadaya”. Penghargaan tersebut diberikan kepada para penggiat dan pemerhati, baik individu maupun kelompok yang telah berjuang untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui semangat kewirausahaan sosial (social entrepreneurship).
“Ini merupakan penghargaan ketiga Kusala Swadaya. Tahun ini kami lebih konsen kepada marketing preneur dan perdagangan yang berkeadilan (fair trade),” ujar Direktur Bina Swadaya, Emilia Tri S.N, kepada IndoTrading News, di kantornya, Depok, Rabu (9/10/2013).
Menurut dia, banyak kasus ketidakadilan di berbagai daerah yang sangat merugikan para penggiat dan pelaku usaha, terutama usaha kecil dan menengah (UKM). Belum lagi kendala pemasaran yang juga masih menjadi faktor utama dalam upaya peningkatan penjualan dan pengembangan usahanya.
“Banyak yang memainkan harga sehingga sangat merugikan dan membahayakan pengembangan usaha mereka (UKM),” tegasnya.
Emilia mencontohkan, seorang pelaku usaha, Sarwidi, yang hanya tamatan kelas empat SD, kini menggeluti usaha batik alam. “Sulit. Kan lebih mahal. Produknya batik tulis, pewarnanya alami. Di tingkat harga kan tidak kompetitif. Jadi memang harus jeli dalam pemasaran. Pasar mana yang bisa menerima produknya tersebut. Ya gunakan media online, tanpa banyak modal dan sangat mudah.”
Kusala Swadaya 2013 akan mengusung tema “Kreativitas Nilai Sosial dalam Bisnis dan Perdagangan.” Diharapkan melalui kegiatan ini dapat mendorong peningkatan gerakan pemberdayaan masyarakat melalui pendekatan kewirausahaan sosial, terutama melalui kreativitas produk dan perdagangan berkeadilan. Selain itu, juga dapat memotivasi individu dan kelompok untuk meningkatkan kualitas kegiatan pemberdayaan masyarakat di lingkungan masing-masing.
“Kami juga berharap agar melalui penghargaan ini dapat menginspirasi masyarakat secara luas untuk lebih peduli terhadap produk local dan perdagangan berkeadilan dalam upaya mengatasi kemiskinan dan keterbelakangan,” terang Emilia.
Terdapat empat kategori penganugerahan Kusala Swadaya 2013, yakni individu: perorangan pelaku usaha maupun sebagai motivator yang memiliki inovasi dan kepedulian yang berdampak nyata terhadap peningkatan keberdayaan masyarakat. Kelompok: Kelompok Swadaya Masyarakat yang telah berhasil dalam mengembangkan potensi bersama untuk meningkatkan keswadayaan kelompoknya dan meningkatkan keberdayaan masyarakat pada umumnya.
Selanjutnya Kusala Swadaya untuk media: media cetak lokal yang telah mendorong peningkatan keberdayaan masyarakat dengan seringnya memberitakan artikel atau tulisan di media yang dimilikinya; dan untuk penulis atau jurnalis independen: penulis lepas, di media massa, blog, citizen journalism, yang diyakini mampu menjadi agen perubahan dan memiliki inovasi baru dalam bisnis dan perdagangan berkeadilan.
Kandidat
Setelah dijaring melalui berbagai sumber, termasuk berbagai masukan baik perorangan maupun lembaga yang kemudian diverifikasi secara mendalam oleh tim independen, maka dihasilkan sejumlah finalis yang kemudian dinilai oleh dewan juri. Para kandidat tersebut dinilai dari beberapa hal, yakni mereka yang belum pernah menerima penghargaan, inovasi yang telah dilakukan, berpihak terhadap lingkungan, juga dampak positif usaha mereka terhadap lingkungan sekitar.
Emilia bilang, pencapaian tahun ini lebih baik dari tahun sebelumnya. “finalis tahun ini lebih variatif, juga hasil kerjanya lebih terlihat nyata. Hanya saja finalis perempuan masih kurang,” katanya.
Finalis dari berbagai kategori tersebut akan dinilai secara khusus oleh para juri, yakni Wakil Menteri Perdagangan, Dr. Ir. Bayu Krinamurthi, MS; Praktisi Kewirausahaan, Prof. Rhenald Kasali, PhD; Tokoh Media, Zulfiani Lubis; Budayawan, Arswendo Atmowiloto; dan penggiat LSM, Sri Palupi.
Para pemenang Kusala Swadaya 2013 akan diumumkan di Jakarta, pada Kamis (10/10/2013). [pius klobor]
http://blog.indotrading.com/kusala-swadaya-2013-apresiasi-bagi-wirausahawan-sosial/