Pohon dluwang yang menjadi saksi peradaban manusia itu kini mulai dikembangkan lagi. Ia penghasil kertas berkualitas.
Tukirin Partomihardjo menyampul buku pelajaran dengan kertas kecokelatan. Teksturnya agak kasar. Itulah kertas dluwang. Tukirin yang belajar di SD Negeri Keleng, Kecamatan Kesugihan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, pada 1959, masih menyimpan kenangan itu hingga kini. Profesor riset bidang ekologi dari Pusat Penelitian Biologi LIPI, ingat persis warung di desanya ketika itu menjajakan kertas dluwang. Pada masa itu dluwang menjadi nama generik untuk menyebut kertas.
Powered by WPeMatico