Amiril Mu’minin yang pegawai negeri sipil itu lebih memilih poligami.
Kebanyakan penangkar muraibatu menerapkan sistem monogami. Di kandang penangkaran, terdiri atas satu jantan dan satu betina. Mereka saling setia, tidak pernah berganti pasangan. Namun, sejak 2010 penangkar di Malang, Jawa Timur, Amiril Mu’minin menangkarkan muraibatu secara poligami, satu ekor pejantan dikawinkan dengan lebih dari seekor betina. “Seekor jantan dapat kawin dengan 4 betina,” ujar Amiril. Teknik penangkaran Amiril memang di luar kelaziman.
Powered by WPeMatico