Jaga Sektor Riil Bank BUMN Jangan Naikkan Bunga Kredit
Ipotnews – Pengamat Perbankan, Paul Sutaryono berharap agar empat bank BUMN tidak menaikkan suku bunga kredit, meski Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan (BI Rate) dari 6 persen menjadi 6,5 persen pada bulan ini. Hal ini diharapkan mampu mempertahankan gairah sektor riil yang tengah menuju arah perbaikan.
Menurut Paul, kenaikan suku bunga acuan dalam dua bulan terakhir sebesar 75 basis points (bps) tidak serta-merta diikuti oleh bank-bank pelat merah dengan menaikkan suku bunga kredit. Sebagaimana diketahui, pada Juni lalu BI juga telah menaikkan level policy rate dari 5,75 persen menjadi 6 persen.
“Bank BUMN harus tetap menjadi agent of development dengan tidak menaikkan suku bunga kredit. Sehingga, hal ini tidak memberatkan sektor riil,” papar Paul kepada Ipotnews di Jakarta, Minggu (14/7) malam.
Keempat bank milik negara tersebut, kata dia, diharapkan bisa menjadi lembaga yang mampu memobilisasi dana, demi terciptanya kelancaran kegiatan di sektor riil sebagai penopang pembangunan ekonomi nasional.
Paul mengatakan, kenaikan BI Rate secara signifikan pasca bank sentral Indonesia dipimpin Agus Martowardojo, tentunya akan mendorong kenaikan suku bunga kredit perbankan. Pada akhirnya, lanjut dia, peningkatan angsuran kredit akan lebih terasa memberatkan bagi sektor riil terutama usaha mikro, kecil dan menengah.
Terlebih lagi, jelas Paul, belakangan ini sektor riil juga sudah terpukul oleh lonjakan inflasi yang disebabkan kenaikan sebagian besar harga barang akibat kebijakan pemerintah yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. “Sektor riil juga terpukul dengan kenaikan biaya transportasi akibat kenaikan harga BBM,” imbuhnya.
(Budi/mk)
sumber: http://www.ipotnews.com/m/article.php?jdl=Jaga_Sektor_Riil__Bank_BUMN_Jangan_Naikkan_Bunga_Kredit&level2=newsandopinion&id=2263883&img=level1_topnews_3