Sesuai dengan namanya, Wisma Hijau – Kampus Diklat Bina Swadaya ingin menonjolkan suasana wisma – tempat pendidikan dan pelatihan yang bernuansa hijau, segar lantaran pagar bambu, tanaman rumput, tanaman hias, dan pepohonan perindang.
Pada tahun 1974, untuk mewujudkan gagasan Bapak Bambang Ismawan, Bina Swadaya mengadakan kegiatan pendidikan dan pelatihan dalam rangka mempersiapkan tenaga pendamping masyarakat. Kegiatan ini mengambil tempat di gedung percetakan lama, Kampung Tipar.
Program Diklat ini dipimpin oleh Bapak Em. Haryadi. Selanjutnya, karena kebutuhan tenaga pendamping masyarakat semakin banyak, pada tahun 1979 Bina Swadaya membuat program pelatihan regular TPKS (Tenaga Pengembangan Kelompok Swadaya) dan kemudian mengembangkan program regular lain berupa Pelatihan Manajemen Pembangunan Swadaya Masyarakat (PSM) mulai tahun 1985 dengan dukungan dari lembaga dana.
Sejak tahun 1994, Lembaga dana tidak memberikan bantuan dana untuk pembiayaan pelatihan lagi, para peserta diwajibkan menanggung sendiri biaya pelatihan mereka. Untuk meringankan biaya pelatihan (TPKS), Bina Swadaya mempersingkat waktu pelatihan dari 4 bulan menjadi 3 bulan, bahkan menjadi 2 bulan. Biaya pelatihan yang dirasa masih cukup tinggi membuat minat peserta pelatihan menurun.
Pusdiklat Bina Swadaya mengambil inisiatif menawarkan fasilitas yang ada untuk kegiatan pelatihan, seminar dan sebagainya kepada masyarakat luas. Langkah ini memperoleh sambutan cukup bagus. Pada pertengahan tahun 1997, mengganti papan nama Diklat Bina Swadaya menjadi Wisma Hijau – Pusdiklat Bina Swadaya. .
Untuk informasi lengkap dan pemesanan Anda dapat mengunjungi Website Wisma Hijau