Bina Swadaya sangat bangga dapat membagi cerita dan pengalaman melalui Warta DRR terbitan perdana ini. Warta DRR merupakan media informasi, komunikasi dan dokumentasi pengalaman melakukan kegiatan Pengurangan Risiko Bencana(PRB), khususnya bersama komunitas di wilayah Jogjakarta,Klaten dan Magelang. Kegiatan Pengurangan Risiko Bencana berbasis Masyarakat (Community Managed Disaster Risk Reduction = CMDRR) mulai menjadi pintu masuk dalam meningkatkan keberdayaan suatu komunitas dan menjadi hal terpenting ketika bencana sering terjadi.
Penanganan pasca bencana setelah gempa dahsyat terjadi di Yogyakarta dan Jawa Tengah bulan Mei 2006 telah menumbuhkan kesadaran bahwa selama ini fokus pendampingan masyarakat hanya mengedepankan peningkatan kualitas hidup masyarakat dan peningkatan pendapatan tanpa memperhitungkan faktor risiko bencana. Akibatnya kemandirian kelompok-kelompok masyarakat secara sosial dan ekonomi yang dicapai akhirnya hancur luluh lantak oleh bencana yang datangnya tiba-tiba, sementara masyarakat tidak siap menghadapi dampak bencana tersebut.
Sesaat setelah terjadi suatu bencana, maka tindakan yang harus dilakukan segera adalah penanganan tanggap darurat dengan memberikan bantuan. Pasca tanggap darurat, fase dan tindakan selanjutnya adalah rehabilitasi dan rekonstruksi. Ini merupakan rangkaian manajemen krisis pasca bencana. Sementara itu pengurangan risiko bencana atau manajemen risiko merupakan bagian dari pembangunan dimana masyarakat melakukan kajian, perencanaan untuk menanggulangi bencana dan meminimalisir risiko merugikan akibat suatu bencana yang mungkin terjadi atau berulang, selanjutnya masyarakat cepat memulihkan diri dari dampak bencana tanpa ketergantungan dari pihak luar. Upaya-upaya mengelola risiko bencana inilah yang mulai dilakukan saat ini.
Warta DRR edisi perdana ini membagikan pengalaman dalam mengenali kegiatan pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat. Langkah awal yang mesti dilakukan adalah mengenali ancaman atau bahaya yang berpotensi menimbulkan bencana, kemudian melakukan kajian dan analisa risiko bencana dengan mengidentifikasi tingkat kerentanan dan kapasitas masyarakat dalam mencegah, mengurangi dan menanggulangi kemungkinan terjadinya bencana di lingkungan sekitarnya.
Strategi membuat rencana-rencana mitigasi,kesiapsiagaan, membangun sistem peringatan dini, peningkatan kapasitas individu dan komunitas dilakukan melalui pengorganisasian kelompok masyarakat yang diwujudkan dalampem bentukan Forum PRB (Pengurangan Risiko Bencana), juga pelibatan dan aksi dari beragam pemangku kepentingan (stakeholder).
Forum PRB Pucung memberikan gambaran bagaimana masyarakat di dusun Pucung, desa Wukirsari,Kabupaten Bantul, Jogjakarta melakukan persiapan, pencegahan dan tanggap bencana kekeringan melalui pengelolaan dan pelayanan air bersih bagi masyarakat dusun.Keberhasilan pada tahap awal kegiatanp engurangan risiko bencana disadari tidak terlepas dari adanya dukungan dan kerjasama beragam stakeholder terutama pemerintah lokal. Profil tokoh yang sangat berpengaruh dalam pengembangan Forum PRB Pucung adalah Kepala Desa. Sisi lain informasi yang dibagikan adalah pengalaman Bina Swadaya melaksanakan kegiatan penanganan pasca bencana di Aceh dan Bengkulu,serta kiprah Cordaid dalam isu PRB turut melengkapi pemahaman akan perbedaan kegiatan penanganan pasca bencana dan pengurangan risiko bencana. Untuk dapat membaca selengkapnya warta DRR ini silahkan download di sini. WARTA DRR edisi: 01/3 – 2009 .