Ibu Yani Sulap Rotan Jadi Rupiah

Ibu Yani, satu dari sekian banyak pengrajin piring rotan di Desa Kletak, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, menjadi penggerak ekonomi keluarga berkat ketertarikannya dengan kerajinan rotan.

Meski ia hanya seorang ibu rumah tangga, Ibu Yani yang berniat membantu suaminya yang hanya bekerja menjadi kuli bangunan. Penghasilan suaminya yang tidak tetap membuatnya ingin mandiri secara finansial. Kegelisahan datang ketika keinginan tak berimbang dengan kenyataan. Niat dan tekad untuk membantu perekonomian keluarga terkendala akses modal.

Di Tengah ikhtiar itu, ada sebuah jalan untuknya mendapatkan modal usaha. Berkat informasi dari seorang tetangga, ia menemukan jalan keluar. Ibu Yani diperkenalkan dengan Bank Perkreditan Rakyat (BPR Kebomas). Pertemuannya dengan BPR Kebomas 18 tahun lalu menjadi awal perjalanannya menjadi perempuan tangguh dan berdaya.

Setelah menjadi nasabah BPR Kebomas, Ibu Yani memberanikan diri untuk mengajukan pinjaman. Saat itu, dengan bermodalkan pinjaman yang diberikan BPR Kebomas, ia mulai menjalankan usahanya sendiri. Modal itu digunakan untuk membeli bahan baku rotan. Perlahan namun pasti, ia mulai mengembangkan keterampilannya dan menghasilkan piring rotan dengan desain yang unik. Tak berhenti sampai disitu, tantangan dimulai ketika dirinya harus mencari pasar yang tepat dan mengidentifikasi peluang bisnis dari kerajinan piring rotan tersebut.

Ibu Yani bekerja keras, terus belajar dan tidak menyerah meskipun menghadapi banyak rintangan. Beberapa tahun berlalu, pertumbuhan usahanya mulai terlihat, meskipun masih dalam skala kecil. Kegiatan pemasaran yang ia lakukan dan mempertahankan kualitas produk yang terbaik membuat usahanya berkembang pesat.

“Alhamdullilah usaha kerajinan piring rotan yang saya bangun sejak 18 tahun lalu berkat pinjaman modal dari BPR Kebomas membuahkan hasil. Dari usaha ini ekonomi keluarga kami perlahan meningkat, bahkan dari hasil menjual piring rotan, saya bisa membuka warung kelontong di depan rumah,” kata ibu dua orang putra ini saat disambangi di kediamannya di Desa Kletak, Kecamatan Menganti, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, belum lama ini.

Dalam proses pembuatan kerajinan piring rotan, Ibu Yani dibantu suami dan kedua anaknya. Dari yang awalnya permintaannya sedikit, kini ia mampu menghasilkan lebih dari 4.000 piring rotan setiap bulannya. Bahkan saat ini, Ibu Yani tak perlu memikirkan pemasaran piring rotan buatannya.

“Dalam sebulan saya mampu memproduksi lebih dari 4.000 piring rotan dengan harga satuan sebesar Rp3.000. Alhamdulillah sekarang produk piring rotan saya sudah ekspor ke luar negeri bila ada permintaan. Harga satuan piring rotan untuk ekspor sebesar Rp3.500,” ujarnya mengingat perjuangan panjang yang telah ia lalui belasan tahun.

Melalui pinjaman modal dari BPR Kebomas, usaha piring rotan Ibu Yani mendorong kesejahteraan keluarganya. Ia bahkan mengembang pasar piring rotannya hingga ke luar negeri. Kisah Ibu Yani ini bisa menjadi motivasi untuk perempuan-perempuan Tangguh di luar sana yang ingin mengubah kehidupan menjadi lebih baik melalui usaha UMKM. Karena bagi Ibu Yani, untuk meraih impian, jangan pernah takut akan kegagalan, karena kegagalan adalah bagian dari perjalanan menuju kesuksesan.



Tinggalkan Balasan